PTMB Hadiri MAPAMNAS XV PERPAMSI di Surabaya, Wamen Bima Arya Tekankan Penguatan Kolaborasi Antar BUMD Air Minum

PDAM Balikpapan
Jajaran Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), antara lain Direktur Utama Dr. Yudhi Saharuddin, SE, MM, Manager Hublang PTMB Abdul Ramli, Staf Ahli Humas PTMB Adelina, serta Tenaga Ahli Manajemen PTMB Hendri Munir, SE menghadiri Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum Nasional (MAPAMNAS) XV Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) resmi dibuka di Surabaya, 5–6 Desember 2025.

Surabaya, Gerbangkaltim.com — Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum Nasional (MAPAMNAS) XV Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) resmi dibuka di Surabaya pada 5–6 Desember 2025.

Forum empat tahunan yang mempertemukan ratusan BUMD Air Minum seluruh Indonesia ini menjadi momentum penting untuk memperkuat arah kebijakan nasional, mengevaluasi kinerja, serta menetapkan kepengurusan baru PERPAMSI periode 2025–2029.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, hadir langsung membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kolaborasi antardaerah untuk memperkuat penyediaan layanan air minum nasional.

“Saya ingin seluruh peserta memahami bahwa tantangan terbesar kita adalah koordinasi yang efektif antar perusahaan air minum. Pemerintahan yang efektif adalah kunci untuk menjadikan BUMD lebih baik,” ujar Bima Arya.

“Kepemimpinan Perpamsi pada periode mendatang harus lebih gesit, tidak terlalu birokratis, dan fokus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tambahnya.

Hadir pula dalam pembukaan acara, anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin, yang menyoroti urgensi penyusunan RUU BUMD Air Minum sebagai instrumen hukum penguatan tata kelola sektor air minum nasional.

Ketua Dewan Pengawas PERPAMSI, Hasanuddin Kamal, memberikan apresiasi atas kontribusi para peserta yang berhasil mengumpulkan donasi untuk korban bencana alam di Sumatera.

Ia menegaskan bahwa MAPAMNAS XV mengusung tema “Transformasi Sektor Air Minum Menuju Swasembada Air dan Indonesia Emas 2045”, yang mencerminkan komitmen untuk meningkatkan akses air minum aman dan responsif terhadap tantangan perubahan iklim.

Berdasarkan data BPS 2024, akses air minum layak nasional mencapai 92,64%, namun belum sepenuhnya menggambarkan akses air aman 24 jam yang terhubung ke sistem perpipaan formal. PERPAMSI mendorong transformasi melalui peningkatan SDM, efisiensi energi, penurunan NRW, digitalisasi, percepatan investasi, hingga penguatan regulasi.

PTMB Balikpapan Hadir dan Dorong Solusi Krisis Air Melalui Program Strategis

Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), antara lain Direktur Utama Dr. Yudhi Saharuddin, SE, MM, Manager Hublang PTMB Abdul Ramli, Staf Ahli Humas PTMB Adelina, serta Tenaga Ahli Manajemen PTMB Hendri Munir, SE.

Dirut PTMB Dr. Yudhi Saharuddin mengatakan, ada beberapa langkah-langkah strategis PTMB dalam upaya mengatasi krisis air bersih yang selama ini menjadi tantangan besar Balikpapan, terutama menjelang beroperasinya Ibu Kota Negara (IKN).

“Kami terus menambah sumber air baku baru yang ditargetkan dapat meningkatkan produksi hingga 100 liter per detik pada 2026. Ini penting untuk mengejar kebutuhan air Balikpapan yang mencapai sekitar 119.578 meter kubik per hari,” ujar Yudhi.

Ia menambahkan bahwa PTMB juga fokus pada efisiensi jaringan untuk menekan kebocoran air.

“Rehabilitasi jaringan pipa terus kami lakukan. Kami membentuk Satgas NRW dan mengembangkan sistem data terbuka untuk memastikan kebocoran dapat ditekan secara signifikan,” jelasnya.

Terkait strategi jangka panjang, Yudhi menegaskan bahwa PTMB tengah menyiapkan fondasi ketahanan air kota seiring meningkatnya kebutuhan akibat perkembangan IKN.

“Target kami, krisis air di Balikpapan harus tuntas sebelum 2030. Oleh karena itu, kami terus memperjuangkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat, termasuk untuk proyek strategis seperti Sepaku-Semoi yang berdampak besar bagi Balikpapan,” tegasnya.

Yudhi juga menyoroti tantangan meningkatnya populasi dan kebutuhan air yang melonjak akibat IKN.

“Pertumbuhan penduduk dan dampak IKN menyebabkan permintaan air meningkat drastis. Karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk menjamin pasokan air bersih bagi masyarakat,” ujarnya.

Kolaborasi Nasional untuk Masa Depan Air Minum

MAPAMNAS XV PERPAMSI tahun ini menegaskan bahwa penyediaan air minum bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga tanggung jawab moral dalam menjaga keberlanjutan kehidupan dan masa depan bangsa.

Melalui forum ini, pemerintah pusat, daerah, dan BUMD Air Minum semakin dipersatukan dalam upaya mewujudkan ketersediaan air minum aman dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

Tinggalkan Komentar