PTMB Targetkan 2028 Krisis Air Balikpapan Tuntas, Kampung Baru Siap Terima Tambahan Distribusi Air

PDAM Balikpapan
Dirut PTMB, Dr Yudhi Saharuddin, SE, MM memberikan keterangan dalam konferensi pers rencana kerja PTMB untuk tahun 2026, 2027, dan 2028. Senin (22/9/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Direktur Utama Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Dr. Yudhi Saharuddin, SE, MM, menegaskan bahwa persoalan krisis air di sejumlah wilayah Kota Balikpapan, termasuk Kampung Baru, ditargetkan tuntas pada tahun 2028.

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers rencana kerja PTMB untuk tahun 2026, 2027, dan 2028. Senin (22/9/2025).

Salah satu fokus utama adalah optimalisasi distribusi air di Kampung Baru. Dimana, wilayah tersebut saat ini memiliki infrastruktur pipa dengan kapasitas hingga 50 liter per detik (LPS), namun hanya mampu mendistribusikan air di kisaran 17–20 LPS.

“Kenapa tidak maksimal? Karena sumber airnya belum cukup. Kita sudah ajukan penambahan 50 LPS dari Balai Wilayah Sungai (BWS) dan sudah disetujui. Jika tambahan itu masuk, maka pelayanan di Kampung Baru akan mampu menjangkau hingga 4.000 sambungan rumah, atau paling tidak 3.600 sambungan aktif,” ungkap Yudhi.

Menurutnya, saat ini Kampung Baru masih membebani dua Instalasi Pengolahan Air (IPA), yaitu IPA Kampung Damai dan IPA Kilometer 12. Dengan tambahan suplai langsung ke Kampung Baru, beban dua IPA tersebut akan berkurang signifikan.

Penyelesaian Bertahap

Yudhi menjelaskan, pendekatan PTMB dalam mengatasi krisis air dilakukan secara sistematis dan menyeluruh.

“Kita lihat di mana ‘kankernya’, langsung kita potong. Tujuannya agar tidak membebani sistem distribusi lainnya,” tegasnya.

Jika suplai tambahan air ke Kampung Baru terealisasi pada 2026, maka pemisahan sistem distribusi akan berjalan optimal. IPA Kilometer 12 nantinya akan difokuskan ke wilayah utara, sementara Kampung Damai hanya menyuplai wilayah sekitarnya.

“Tahun 2027 mudah-mudahan semua sudah selesai. Kampung Baru tidak lagi tergantung dua IPA tadi,” katanya.

Target 200 LPS di Timur

Selain fokus di barat dan utara kota, PTMB juga mengincar peningkatan kapasitas produksi di wilayah timur Balikpapan.

Dirut PTMB menyebutkan bahwa pihaknya sedang mendorong tambahan produksi hingga 200 LPS di wilayah tersebut.

“Jika ini tercapai, maka wilayah timur tidak hanya mampu melayani daerahnya sendiri, tapi juga bisa membantu wilayah selatan,” ujarnya.

Penambahan kapasitas ini akan menjadi bagian dari skenario jangka menengah lima tahunan PTMB, khususnya dalam mengurangi beban IPA Kilometer 8 dan IPA Kampung Damai.

Sepaku-Semoi Jadi Prioritas Nasional

Dalam rencana jangka panjang, PTMB juga telah menyiapkan strategi menghadapi lonjakan kebutuhan air bersih akibat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah Kalimantan Timur.

“Proyek strategis nasional seperti Sepaku-Semoi harus menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Karena dampaknya langsung terasa ke Balikpapan, terutama dengan adanya pemindahan ASN ke IKN mulai 2028,” jelas Yudhi.

PTMB mencatat, kebutuhan air tambahan dari Sepaku-Semoi akan dimulai dari 39,3 liter per detik (LPS) pada 2028, meningkat menjadi 359 LPS pada 2029, dan mencapai 1,96 meter kubik per detik atau 1.960 LPS pada 2030.

Pihaknya bersama Pemerintah Kota dan instansi pusat saat ini tengah mendorong agar alokasi anggaran dari Kementerian PUPR, khususnya Ditjen Cipta Karya, tetap masuk dalam prioritas APBN.

“Kita tidak bisa bebankan semua ke kota dan provinsi. Ini harus jadi tanggung jawab pusat,” tegasnya.

Seluruh upaya jadi program prioritas Wali Kota

Yudhi menegaskan bahwa seluruh upaya perbaikan jaringan, pembangunan pipa transmisi, distribusi, hingga sambungan rumah (SR), merupakan bagian dari program prioritas Wali Kota Balikpapan.

“Kami optimistis. Dengan dukungan anggaran dan koordinasi lintas sektor, krisis air di Balikpapan bisa diatasi secara menyeluruh sebelum 2030,” tutupnya.

 

Tinggalkan Komentar