Wali Kota Balikpapan Bacakan Sambutan Ketua Umum PB PGRI di Peringatan HGN 2025

Pemkot Balikpapan
Wali Kota Balikpapan Dr H Rahmad Mas'ud, SE, ME, menjadi pembina upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berlangsung khidmat di BSCC Dome Balikpapan, Senin (25/11/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berlangsung khidmat di BSCC Dome Balikpapan, Senin (25/11/2025).

Kegiatan ini di hadir langsung Wali Kota Balikpapan Dr H Rahmad Mas’ud, SE, ME, Wakil Wali Kota Balikpapan Dr Ir Bagus Susetyo, MM dan perwakilan Forkopimda serta ribuan guru se Kota Balikapapan.

Wali Kota Balikpapan, Dr. H. Rahmad Mas’ud, SE., ME., yang hadir bertindak sebagai pembina upacara sekaligus membacakan sambutan resmi Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd.

Dalam sambutannya, Ketua PB PGRI menyampaikan apresiasi negara terhadap perjuangan para pendidik, sebagaimana tertuang dalam penetapan 25 November sebagai Hari Guru Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.

“Kita adalah Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para pendidik dengan menetapkan hari lahir PGRI sebagai Hari Guru Nasional,” ujarnya.

Memasuki usia ke-80, PGRI disebut terus berupaya menguatkan semangat pengabdian serta keikhlasan para pendiri organisasi. Namun demikian, dunia pendidikan saat ini menghadapi perubahan besar.

“Perkembangan kecerdasan buatan, transformasi digital, dan tuntutan keterampilan abad ke-21 mengharuskan kita semua untuk tidak berhenti belajar,” katanya.

Ia mengajak guru-guru di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi dan membuka diri terhadap perubahan.

“Saya mengajak seluruh guru Indonesia terus berinovasi, belajar sepanjang hayat, berkolaborasi lintas bidang, serta memiliki pola pikir bertumbuh yang siap menghadapi tantangan zaman,” lanjutnya.

Dalam sambutannya, PGRI juga menyoroti tantangan internal dan eksternal organisasi. Upaya melemahkan persatuan guru menjadi perhatian serius.

“Berbagai upaya melemahkan PGRI menjadikan kita harus terus berkonsolidasi, waspada, dan berbenah diri,” tegasnya.

PGRI menegaskan komitmennya memperjuangkan kesejahteraan dan perlindungan guru, termasuk dalam penyusunan Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.

“Kami berharap RUU Sisdiknas yang sedang disusun tidak menghentikan tunjangan profesi guru dan dosen, serta segera menuntaskan sertifikasi dan rekrutmen guru honorer dalam mekanisme ASN,” disampaikan dalam sambutan tersebut.

PGRI juga meminta agar tidak ada pembedaan perlakuan antara guru negeri dan swasta. Selain itu, organisasi berharap DPR dan pemerintah memastikan perlindungan dan kualitas pendidik tertuang eksplisit dalam regulasi yang baru.

Menutup sambutannya, PGRI menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga pendidik di Indonesia.

“Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian tanpa kenal lelah dari semua guru di seluruh Nusantara,” ucapnya.

Upacara ditutup dengan pekikan salam perjuangan khas PGRI yang disampaikan kembali oleh Wali Kota Balikpapan dengan penuh semangat:

“Hidup guru! Hidup PGRI! Solidaritas? Yes! Siapa kita? PGRI!”

Tinggalkan Komentar