Wali Kota Minta Pengaduan Layanan Air Bersih Segera Ditangani

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud memberikan perhatian lebih serius terhadap penyediaan air bersih bagi warga Kota Balikpapan. Untuk itu Direksi Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) diminta untuk lebih maksimal dalam mengatasi keluhan warga tersebut.
Usai melaksanakan Upacara HUT ke 127 Kota Balikpapan di Balikpapan Sports and Convention Center (BSCC) Dome Balikpapan, Wali Kota dan sejumlah OPD terkait langsung mengunjungi Kantor Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Sabtu (10/2/2024).
Dimana PTMB melakukan inovasi dengan membuka layanan pengaduan air bersih selama 24 jam dan langsung menginformasikan ke petugas di lapangan.
“Dari Aplikasi ini, kita dapat mengetahui kondisi waduk manggar dan pengaduan dari masyarakat yang cepat aksesnya dan daerah mana saja yang mengalami gangguan air bersih,” ujar Rahmad Mas’ud, Sabtu (10/2/2024).
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Balikpapan minta aplikasi tersebut bisa tersimpan di HP-nya, sehingga jika ada pengaduan dapat diketahui dan dapat segera dikerjakan.
“Jika tidak cepat dikerjakan, tinggal kita tagih Direksinya. Kalau Direksi tidak mampu bekerja ya kita ganti,” tegasnya.
Dikatakannya, di dalam aplikasi tersebut, ada website dan nomor WA untuk pengaduan. Dan dari sebanyak 187 pengaduan saat ini, separuh sudah dilayani, dan ini langkah bagus inovasi untuk melayani masyarakat bahwa PTMB benar siap melayani dan tahu jika ada kendala.
“Artinya perlu juga kesadaran masyarakat untuk patuh membayar iuran tagihan dan jangan juga pura-pura lupa membayar iuran,” tukasnya.
Sementara itu, Dirut PTMB Yudhi Saharuddin mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengoptimalkan pengaduan berbasis digital, setiap pengaduan dari masyarakat langsung masuk ke dasboard yang akan dijaga petugas center yang akan memantau 24 jam dan menginformasikan ke lapangan jika ada kerusakan dan pengaduan dari masyarakat.
“Jadi bila ada kerusakan, temanp-teman di lapangan langsung turun melakukan perbaikan, jika cepat ditangani maka akan dimasukan ke dalam aplikasi langsung hilang,” ujarnya.
“Tapi kalau penanganannya membutuhkan lebih besar lagi maka akan ditindak lanjuti lebih besar lagi,” sambungnya.
Yudhi menjelaskan, sebagian besar saat ini pengaduan yang masuk karena air tidak mengalir. Ini bukan hal teknis, namun karena air yang dimiliki PTMB masih terbatas.
“Pengambilan air saat ini dibatasi, kalau sudah 100 persen busa bisa aman. Nah, kalau Cuma 50 persen maka air distribusi akan kosong lagi,” ungkapnya.
Khususnya, katanya, untuk kawasan yang masuk dalam wilayah yang tinggi dan di ujung pelayanan IPAM serta sulit dijangkau, pasti akan terhenti lebih dahulu. Dan untuk sementara solusinya truk-truk tangki yang dimiliki mengantarkan air bersih menggunakan mobil tangki.
“Kita bijak menanggapi permasalahan air ini, kalau pun ada kendala dari persediaan air bakunya,” paparnya.
Dari perhitungan yang dilakukan, katanya, kebutuhan air baku ini dapat memenuhi kebutuhan 600 ribu jiwa. Namun dengan kehadiran IKN, maka jumlah penduduk bertambah hingga 700 ribu jiwa, akibatnya permintaan air bertambah signifikan.
“Ini tidak disertai dengan penambahan air baku, dan dikhawatirkan jika curah hujan yang rendah juga berimbas dengan waduk kita yang pasokan airnya memang mengandalkan tadah hujan,” tukasnya.
Yudhi menambahkan, untuk paling cepat jangka pendek menyiapkan sumur dalam seperti di Baru Ulu, jangka menengah dengan mengandalkan Spam regional, dan jangka panjang baru menggunakan pengelolaan desalinasi air laut.
“Jadi kita putuskan jangka menengah gunakan spam regional, dan kita bagi jadi bagian itu,” tutupnya.
BACA JUGA