Warga Seimanggaris Serahkan Senjata Api Rakitan ke Satgas Pamtas Yonarmed 11, Bukti Kepercayaan Masyarakat Perbatasan

Senjata Api Rakitan
Seorang warga Desa Srinanti, Kecamatan Seimanggaris, Kabupaten Nunukan, atas nama AMN (50), menyerahkan secara sukarela satu pucuk senjata api rakitan jenis pistol kepada personel Pos Seimanggaris Lama SSK III, Kamis (01/05/25).

Gerbangkaltim.com, Nunukan, Kalimantan Utara – Kepercayaan masyarakat perbatasan terhadap TNI kembali membuahkan hasil positif. Seorang warga Desa Srinanti, Kecamatan Seimanggaris, Kabupaten Nunukan, menyerahkan secara sukarela satu pucuk senjata api rakitan jenis pistol kepada personel Satgas Pamtas RI–Malaysia dari Yonarmed 11/GG Kostrad, Kamis (01/05/2025).

Warga berinisial AMN (50) menyerahkan senjata tersebut langsung dari kediamannya kepada Danpos Seimanggaris Lama, Serka Ismail Efendi Purba, yang didampingi oleh tiga anggota lainnya: Serda Slamet Siswanto, Kopda Ahmad Masrur, dan Praka Eko Saryanto.

Penyerahan senjata ilegal ini merupakan buah dari pendekatan persuasif dan komunikasi intensif yang dilakukan secara humanis oleh personel Pos Seimanggaris Lama. Dalam beberapa hari terakhir, mereka rutin melakukan kegiatan anjangsana ke rumah warga untuk menyampaikan pesan-pesan keamanan, serta edukasi tentang bahaya dan konsekuensi hukum kepemilikan senjata api tanpa izin.

“Anggota kami melakukan komunikasi sosial dengan pendekatan kekeluargaan. Kami menjelaskan bahwa penyerahan senjata secara sukarela tidak akan dikenakan sanksi hukum,” ujar Danpos Serka Ismail.

Setelah beberapa kali kunjungan dan diskusi, AMN akhirnya memutuskan untuk menyerahkan senjata api rakitan miliknya yang diketahui sudah tidak berfungsi karena kerusakan pada bagian pegas. Proses penyerahan berlangsung aman dan lancar. Barang bukti tersebut kini diamankan di Pos Seimanggaris Lama dan akan diserahkan ke pihak berwenang untuk proses selanjutnya.

Dansatgas Pamtas RI–MLY Yonarmed 11/GG Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, S.I.Pem., menyampaikan apresiasi atas langkah warga tersebut. Ia menegaskan bahwa Satgas akan terus mengedepankan metode persuasif dan humanis untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan.

“Pendekatan seperti ini bukan hanya efektif dalam mengurangi peredaran senjata ilegal, tetapi juga mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat. Kami ingin masyarakat merasa aman, dilindungi, dan percaya kepada TNI,” ujar Letkol Gde Adhy.

Langkah sukarela yang dilakukan oleh AMN menjadi contoh nyata kontribusi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan tertib hukum di kawasan perbatasan Indonesia–Malaysia.

Sumber: Pendam VI/Mulawarman

Tinggalkan Komentar