Wawali Pimpin Evaluasi KLA Dengan KemenPPPA RI

Balikpapan, Gernbangkaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengikuti Evaluasi Kota Layak Anak (KLA) yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI yang dilaksanakan secara hybrid di Aula Balai Kota Balikpapan, Kamis (12/6/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung Wakil Wali Kota Balikpapan, Dr Ir H Bagus Susetyo, MM didampingi Sekdakot Balikpapan H Muahimin, ST, MT dan Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak serta Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Heria Prisni serta Kepala OPD terkait lainnya.
Asisten Deputi Verifikator Lapangan KemenPPPA, Muhammad Ihsan dalam sambutannya menyampaikan, terima kasihnya atas keseriusan Pemkot Balikpapan yang dinilai aktif melakukan evaluasi secara mandiri dan berkelanjutan terhadap pelaksanaan KLA.
“Apresiasi setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Pemerintah Kota Balikpapan dan seluruh pihak yang telah melaksanakan evaluasi KLA secara mandiri dan berkesinambungan. Ini mencerminkan komitmen daerah terhadap hak-hak anak,” ujarnya.
Menurut Ihsan, KLA merupakan sistem pembangunan yang menempatkan anak sebagai subjek pembangunan, berdasarkan hak-hak anak yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Kebijakan tersebut diperkuat melalui Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2021 serta Permen PPPA Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak.
“Dalam hal ini peran kepala daerah menjadi kunci utama dalam suksesnya penyelenggaraan KLA, dengan dukungan dari pemerintah provinsi dan supervisi nasional oleh KemenPPPA,” tukasnya.
Evaluasi dilakukan berdasarkan 24 Indikator
Evaluasi KLA sendiri dilaksanakan berdasarkan 24 indikator yang terbagi dalam lima klaster substansi, yaitu: hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan serta pemanfaatan waktu luang, dan perlindungan khusus.
“Dimana, setiap anak berhak tumbuh dan berkembang secara optimal, bebas dari segala bentuk kekerasan. Maka, pemerintah daerah wajib memastikan seluruh kebijakan dan fasilitas publik berpihak pada anak,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia apresiasi upaya yang dilakukan Gubernur Kaltim yang aktif memberikan pendampingan terhadap kabupaten/kota di wilayahnya dalam pelaksanaan KLA. KemenPPPA mendorong sinergi antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, media, dan dunia usaha agar perlindungan anak menjadi bagian dari sistem sosial yang utuh.
Komitmen Balikpapan untuk KLA
Sementara itu, Wakil Wali Kota Balikpapan, Dr Ir H Bagus Susetyo, MM menyatakan, Pemkot Balikpapan telah menetapkan komitmennya melalui pembentukan Perda Nomor 2 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan KLA, yang disahkan awal tahun ini.
“Komitmen ini tidak berhenti di atas kertas. Kami ingin KLA menjadi budaya, menjadi sistem hidup masyarakat kota,” ujarnya.
Bagus menjelaskan, Pemkot Balikpapan juga telah membentuk Forum Anak di 6 kecamatan dan 34 kelurahan, membangun 2 Unit Layanan Perlindungan Khusus Anak (ULPKA), serta mendorong terbentuknya Satuan Pendidikan Ramah Anak yang telah terstandarisasi nasional.
Dalam bidang kesehatan, katanya, sebanyak 98,5% proses persalinan pada 2023 dilakukan di fasilitas kesehatan, yang dinilai mencerminkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik.
“Kami juga telah mengeluarkan kebijakan pelarangan iklan rokok di seluruh jalan utama, sebagai langkah konkret menciptakan ruang publik yang sehat dan aman bagi anak-anak,” tukasnya.
Menurut Bagus, keberhasilan pelaksanaan KLA untuk Kota Balikpapan ini sangat bergantung pada sinergi semua pihak, termasuk masyarakat, media, organisasi masyarakat sipil, hingga pelaku usaha.
“Dengan atau tanpa penghargaan, kami akan tetap bekerja untuk menjadikan Balikpapan kota yang nyaman, aman, dan membahagiakan bagi semua anak,” ucapnya.
Pemkot Balikpapan, katanya, berharap anak-anak di Kota Balikpapan bisa tumbuh sehat, bahagia, dan memiliki daya saing yang tinggi, sekaligus tetap berakar pada nilai-nilai budaya dan akhlak.
“Kami ingin menjadikan anak sebagai pusat pembangunan. Karena masa depan Balikpapan ada di tangan mereka,” tutupnya.
BACA JUGA