7.140 Warga Pekerja Rentan Terima Subsidi BPJS Ketenagakerjaan, Termasuk Pedagang, Nelayan, dan Petani

Pemkot Balikpapan
Wakil Wali Kota Balikpapan, Dr. Ir. H. Bagus Susetyo, MM,

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas perlindungan bagi para pekerja rentan di berbagai sektor. Hingga tahun 2025, tercatat sebanyak 7.140 pekerja rentan telah menerima subsidi iuran BPJS Ketenagakerjaan, meliputi tukang bangunan, pedagang kecil, nelayan, petani, pekerja rumah tangga, hingga pembudidaya ikan.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Dr. Ir. H. Bagus Susetyo, MM, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari misi Pemkot untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan berbasis perlindungan sosial.

“Kami memberikan subsidi BPJS Ketenagakerjaan kepada para pekerja rentan agar mereka memiliki jaminan sosial yang layak. Ini bentuk kehadiran pemerintah dalam melindungi kelompok yang selama ini rentan terhadap risiko kerja,” ujar Bagus, Senin (3/11/2025).

Job Fair dan Pelatihan SMK Dukung Serapan Tenaga Kerja

Selain fokus pada perlindungan pekerja rentan, Pemkot Balikpapan juga terus mendorong peningkatan kesempatan kerja. Melalui job fair yang digelar secara berkala, pemerintah memfasilitasi pertemuan antara perusahaan dengan pencari kerja.

Kegiatan terakhir yang digelar pada Juli 2025 melibatkan 102 perusahaan dan menyiapkan lebih dari 1.700 lowongan kerja, dengan potensi penyerapan hingga 4.000 tenaga kerja baru.

Tak hanya itu, Pemkot juga bekerja sama dengan sejumlah perusahaan dalam program pemagangan bagi siswa SMK. Tiga bulan sebelum kelulusan, para siswa mendapatkan pelatihan kerja langsung di lapangan agar siap menghadapi dunia industri.

“Pelatihan ini menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Data kami di bulan Agustus menunjukkan ada enam jenis pelatihan dengan 68 peserta serta tiga perusahaan yang membuka magang bagi 19 peserta,” tambah Bagus.

Bantuan Sosial untuk Kelompok Rentan

Selain bantuan ketenagakerjaan, Pemkot juga menyalurkan program sosial bagi kelompok rentan lainnya, termasuk bantuan kaki palsu bagi 13 penyandang disabilitas dan bantuan sembako bulanan bagi 80 lansia tidak mampu selama satu tahun penuh.

Menurut Bagus, rangkaian program tersebut menjadi bukti bahwa Pemkot Balikpapan tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Kami ingin semua warga, terutama yang bekerja di sektor informal, memiliki perlindungan sosial dan kesempatan hidup yang lebih layak,” tegasnya.

Dengan langkah nyata ini, Balikpapan kian memperkuat posisinya sebagai kota yang inklusif dan berkeadilan sosial, di mana setiap tenaga kerja tanpa memandang latar belakang pekerjaan mendapatkan perlindungan dan peluang yang sama untuk maju.

Tinggalkan Komentar