Balikpapan Timur Masih Minim Ruang Publik, Pemkot Siapkan Taman Baru di Kampung Baru, Balikpapan Barat

Pemkot Balikpapan
Wali Kota Balikpapan, Dr Ir Rahmad Mas’ud, SE, ME

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengakui bahwa wilayah Balikpapan Timur masih tertinggal dalam ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) dan fasilitas rekreasi publik.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Pemkot akan membangun taman baru di kawasan Kampung Baru, tepat di atas lahan eks pasar dan terminal lama yang sudah dibongkar.

Wali Kota Balikpapan, Dr Ir Rahmad Mas’ud, SE, ME mengatakan, selama ini pembangunan ruang publik lebih terkonsentrasi di pusat kota, sementara kawasan pinggiran seperti Balikpapan Timur belum merasakan hal serupa.

“Tidak boleh hanya warga di pusat kota yang menikmati taman. Setiap kecamatan harus punya ruang publik yang representatif,” ujarnya, Jum’at (3/10/2025).

Beberapa taman yang sudah ada seperti Taman Bukapai, Taman Tiga Generasi, dan Taman Bhayangkara memang bisa dimanfaatkan masyarakat, namun jumlahnya dinilai belum cukup menjangkau wilayah timur yang luas dan padat penduduk.

Target Pembangunan Merata

Rahmad menambahkan, program pembangunan RTH akan dipercepat agar warga di pinggiran kota tidak harus bepergian jauh hanya untuk membawa keluarga ke ruang rekreasi.

“Ruang terbuka hijau itu bukan sekadar estetika, tapi kebutuhan warga. Anak-anak butuh tempat bermain yang aman, orang tua butuh ruang interaksi,” ujarnya.

Pemerintah juga memastikan, setiap rencana pembangunan taman akan dilengkapi fasilitas dasar seperti area bermain anak, jalur pedestrian, dan ruang interaksi komunitas.

Dampak Ekonomi untuk Warga Sekitar

Selain manfaat sosial, kehadiran taman-taman baru diprediksi memberi efek ekonomi. Aktivitas masyarakat di sekitar taman akan membuka lapangan usaha kecil, dari pedagang kaki lima, kuliner, hingga hiburan anak.

Siti, warga Balikpapan Timur, menyambut baik rencana ini.

“Kalau ada taman dekat rumah, kami tidak perlu lagi ke pusat kota. Lebih mudah, lebih hemat,” ucapnya.

Kota untuk Warga, Bukan Hanya Infrastruktur Besar

Rahmad menegaskan, ukuran pembangunan kota tidak hanya soal jalan tol, gedung, atau pelabuhan. Menurutnya, ruang sederhana yang bisa membuat masyarakat tersenyum jauh lebih penting.

“Sejatinya kota yang baik adalah kota yang menghadirkan kebahagiaan warganya. Itu sebabnya kita terus dorong pemerataan fasilitas publik,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar