BCT Tetap Gratis hingga 2026, Dishub Pastikan Layanan Transportasi Publik Aman dari Pemangkasan Anggaran
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memastikan layanan Bus Balikpapan City Trans (BCT) masih akan dinikmati warga tanpa biaya hingga 2026. Kepastian ini menepis kekhawatiran masyarakat terkait keberlanjutan layanan transportasi massal tersebut di tengah isu efisiensi anggaran pemerintah daerah.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Muh. Fadli Pathurrahman mengungkapkan, operasional BCT sejauh ini tetap mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Kolaborasi tersebut telah dikukuhkan hingga Juli 2027.
“Tidak ada perubahan sampai dua tahun ke depan. Layanan BCT tetap gratis sampai 2026. Tahun anggaran 2027 baru kami mulai menyiapkan skema pembiayaan yang lebih mandiri,” ujarnya, Senin (27/10/2025).
Saat ini dua koridor BCT aktif beroperasi melayani rute strategis di Kota Minyak. Fadli menjelaskan biaya operasional setiap koridor dapat mencapai rata-rata Rp12 miliar per tahun. Artinya, kebutuhan anggaran untuk dua koridor berkisar Rp24 miliar setiap tahun.
Ia menegaskan, masyarakat perlu memahami bahwa tambahan koridor berarti penambahan beban anggaran. Karena itu, pihaknya terus mengkaji kelayakan ekspansi rute agar sejalan dengan kondisi fiskal daerah.
“Kalau bertambah koridor, otomatis bertambah biaya. Ada proses perhitungan dan penyesuaian yang harus dilakukan sebelum memutuskan perluasan layanan,” katanya.
Pemerintah Kota juga mempersiapkan proses alih kelola armada dan fasilitas BCT dari Kemenhub kepada Pemkot Balikpapan. Dengan beralihnya status aset, pembiayaan operasional sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab APBD.
“Kami siapkan mekanisme handover. Saat pengelolaan berpindah ke daerah, konsekuensinya jelas. Harus ada porsi anggaran yang dialokasikan Pemkot,” terang Fadli.
Meski tantangan pembiayaan mulai mengemuka, Fadli menegaskan BCT sudah menjadi program prioritas. Transportasi publik ini dinilai berkontribusi besar pada mobilitas warga serta menekan pengeluaran transportasi harian masyarakat.
“BCT hadir sebagai solusi efisien dan inklusif. Dampaknya terasa langsung oleh warga. Karena itu kami pastikan tetap menjadi perhatian utama pemerintah kota,” tegasnya.
Fadli berharap situasi keuangan daerah tetap stabil agar keberlanjutan layanan BCT bisa terus dijaga. Ia menyebut antusiasme publik terhadap moda transportasi ini merupakan dorongan kuat bagi pemerintah untuk mempertahankan layanan gratis tersebut.
“BCT sudah menjadi favorit masyarakat. Kami akan berupaya maksimal agar manfaatnya tetap dirasakan semua kalangan,” ujarnya menutup.
BACA JUGA
