Bidik Adipura Kedelapan, PPU Terapkan Metode Controlled Landfill di TPA

PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali membidik Piala Adipura ke-8 tahun ini. Namun, kompetisi bergengsi kota bersih itu kini memiliki tantangan baru. Di mana pemerintah pusat mulai mengancam akan mengumumkan daftar daerah dengan pengelolaan lingkungan terburuk.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Safwana, menyebut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kini tak hanya memberikan penghargaan, tapi juga “peringatan terbuka” bagi daerah yang dinilai lalai menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungannya.
“Dalam rakornas terakhir, KLHK menyatakan bahwa tahun ini akan diumumkan juga daerah dengan pengelolaan lingkungan paling buruk, bukan cuma yang dapat Adipura,” ungkap Safwana, Selasa (15/7/2025).
Meski begitu, PPU tetap percaya diri. Dengan koleksi tujuh Piala Adipura dan sistem pengelolaan sampah yang terus diperbaiki, PPU yakin bisa lolos dari “daftar hitam”.
“Sekarang kita sudah menerapkan metode controlled landfill di TPA. Tidak ada lagi open dumping seperti sebelumnya. Ini lebih ramah lingkungan dan sesuai standar,” jelasnya.
BACA JUGA:
Safwana menambahkan bahwa penilaian Adipura mencakup berbagai aspek, seperti kondisi pasar, ruang terbuka hijau, hingga keberadaan bank sampah. DLH PPU terus mendorong pembenahan di semua sektor tersebut.
“Tujuan kami bukan hanya kejar piala, tapi benar-benar ingin menciptakan kota yang sehat dan nyaman ditinggali,” tegasnya.
Ia juga menilai, program Adipura kini menjadi semacam refleksi tahunan atas komitmen pemerintah daerah terhadap kualitas lingkungan.
“Kalau ada penghargaan, pasti ada evaluasi. Dan kita siap menyambut keduanya,” tutup Safwana. (Adv/Diskominfo)
BACA JUGA