Disperkim Desak Pengembang Perumahan Segera Serahkan PSU

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) terus meminta kepada para pengembang perumahan untuk bisa segera menyerahkan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) kepada pemerintah kota. Tujuannya adalah untuk bisa mempercepat penanganan penanggulangan banjir yang saat ini kerap terjadi.
Kepala Disperkim Kota Balikpapan, Rafiuddin mengatakan, sampai saat ini masih banyak pengembang yang masih enggan menyerahkan PSU-nya kepada Pemkot Balikpapan.
“Kami akui masih banyak PSU yang belum diserahkan. Hal ini menjadi perhatian serius karena fokus utama pemerintah saat ini adalah mengurangi titik-titik banjir,” ujarnya, Rabu (25/6/2025).
Dikatakannya, dengan adanya penyerahan PSU dari pengembang kepada Pemkot Balikpapan, maka ini akan menjadi dasar hukum yang jelas bagi pemerintah untuk bisa masuk ke kawasan perumahan dan mengintervensi langsung fasilitas pengendali banjir seperti bozem, bendungan pengendali (bendali), dan jaringan drainase lingkungan serta saluran air lainnya.
“Jadi jika sudah diserahkan, pemerintah langsung bisa melakukan penanganan teknis, bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” tegasnya.
Rafiuddin menambahkan, beberapa pengembang saat ini memang tengah dalam proses penyerahan PSU. Namun demikian prosesnya harus dipercepat agar pembangunan sistem drainase terpadu tidak terganggu oleh persoalan administratif.
“Kami akan memperbarui data PSU melalui bidang teknis agar status lahannya jelas dan bisa segera ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Menurut Rafiuddin, sesuai arahan untuk percepatan penyerahan PSU ini, langsung merupakan instruksi dari Wali Kota Balikpapan, Dr H Rahmad Mas’ud, SE, ME. Dimana, Pemkot Balikpapan akan terus melakukan pendekatan dan komunikasi dengan para pengembang di Kota Balikpapan untuk mempercepat prosesnya.
“Ini tindak lanjut dari perintah Pak Wali Kota. Kami minta para pengembang tidak menunda lagi,” tegasnya.
Sementara itu, sebagai upaya lanjutan pengendalian banjir, Pemkot Balikpapan juga mendorong pembangunan sumur resapan di berbagai titik sebagai solusi dari sisi hulu untuk menahan limpasan air hujan sebelum masuk ke saluran umum.
“Sumur resapan sangat efektif untuk mengurangi tekanan ke sistem drainase. Ini bisa diterapkan di taman kota, sekolah, ruang terbuka hijau, maupun di permukiman warga,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyarankan agar sumur resapan dibangun dengan kapasitas besar di ruang publik, dan menggunakan pipa paralon tertanam secara vertikal untuk skala rumah tangga.
“Sumur ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengurai limbah organik rumah tangga, asalkan ditutup rapat dan tetap memungkinkan air masuk,” paparnya.
Rafiuddin menjelaskan, Pemkot Balikpapan akan memperkuat sosialisasi manfaat sumur resapan, agar semakin banyak masyarakat yang terlibat aktif dalam pengendalian banjir secara mandiri.
“Kalau air bisa langsung diserap oleh tanah di wilayah hulu, maka beban saluran air di hilir akan berkurang,” ucapnya.
Pemkot Balikpapan sendiri mengaku optimis melalui upaya pengendalian banjir harus dilakukan secara kolaboratif. Keterlibatan pengembang dalam menyelesaikan kewajiban penyerahan PSU, serta partisipasi warga dalam membangun sumur resapan mandiri, akan menjadi faktor penting dalam mengatasi persoalan banjir yang terus berulang.
“Penanganan banjir adalah tanggung jawab bersama. Tidak bisa hanya dari pemerintah, kesadaran semua pihak sangat kami harapkan,” tutupnya.
BACA JUGA