DPU Kerahkan Tim Bersihkan Drainase Jalan Ahmad Yani untuk Kurangi Risiko Banjir

Pemkot Balikpapan
Kegiatan pembersihan drainase di Jl A Yani Balikpapan Tengah yang dilakukan DPU Kota Balikpapan untuk mengurangi terjadinya banjir, Senin (27/10/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com –
Upaya Pemkot Balikpapan dalam mengatasi persoalan banjir kembali diperkuat melalui langkah pemeliharaan rutin di jaringan drainase kota.

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tengah menuntaskan pembersihan saluran air di sepanjang Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Puskib dan kawasan Taman Adipura, yang kerap menjadi langganan genangan ketika hujan turun deras.

Kepala DPU Balikpapan, Rita, mengatakan pekerjaan tersebut menyasar seluruh saluran yang ditengarai mengalami pendangkalan akibat timbunan pasir serta sampah yang menutup aliran air. Kegiatan lapangan dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis Sumber Daya Air sejak awal September 2025 lalu.

“Total panjang drainase yang kami kerjakan sekitar 500 meter, mulai area tugu Adipura sampai saluran di depan Puskib. Fokus kami memastikan air dapat mengalir tanpa hambatan,” ujarnya, Senin (27/10/2025).

Ia membeberkan bahwa pembersihan harus dilakukan dengan teknik manual. Sebab sebagian besar jalur drainase adalah saluran tertutup. Petugas harus membuka manhole satu per satu untuk mengambil endapan lumpur yang mengeras di dasar saluran.

Rita menekankan bahwa hambatan utama bukan selalu sampah yang tampak di permukaan. Endapan sedimen justru menjadi pemicu banjir yang kerap tidak disadari masyarakat. Ketika aliran terhambat, genangan akan cepat muncul dan meluas ke badan jalan.

“Kalau didiamkan, kondisi ini makin parah. Apalagi lokasi tersebut merupakan jalur dengan aktivitas kendaraan cukup padat,” ujarnya.

DPU diakui masih menghadapi kekurangan tenaga lapangan. Akibatnya, penyelesaian pekerjaan dilakukan secara bertahap mengikuti skala prioritas titik rawan banjir.

“Meskipun SDM terbatas, penanganan di lokasi-lokasi kritis tidak boleh tertunda. Kami kerahkan kemampuan yang ada,” ucapnya dengan tegas.

Menurut Rita, program pembersihan drainase tidak hanya berhenti setelah pekerjaan selesai. Pemeliharaan berkala tetap dijadwalkan agar fungsi saluran tetap optimal menghadapi musim hujan.

Ia juga mengajak warga berhenti membuang sampah ke selokan. Pemerintah, kata dia, tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan kesadaran masyarakat.

“Percuma infrastrukturnya bagus, kalau perilaku warganya masih sembarangan membuang sampah. Ini tugas bersama,” tandasnya.

Selain di Jalan Ahmad Yani, pekerjaan sejenis juga menargetkan titik rawan lainnya seperti kawasan Gunung Guntur, MT Haryono Dalam, dan Jalan Beller. Pemerintah berharap rangkaian penanganan tersebut mampu mengurangi risiko banjir serta meningkatkan kenyamanan dan keselamatan warga dalam beraktivitas.

Tinggalkan Komentar