Harga Telur Ayam di Pasar Klandasan Masih Stabil diantara 60-70 Ribu Perpiringnya
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Harga telur ayam di Pasar Klandasan Kota Balikpapan stabil pada posisi Rp 60.000 hingga Rp 70.000 per piring, satu piring berisi 30 butir telur.
Pedagang Telor Pasar Klandasan, Rozikin mengatakan, untuk telur ukuran kecil harga Rp 60.000/piring, ukuran sedang Rp 63.000/piring, sementara ukuran besar mencapai Rp 70.000/piring.
“Kalau yang 60 berarti yang kecil saja, kalau 63 yang sedang. Ada yang besar lagi, harga Rp 70.000,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).
Ia menegaskan bahwa dibandingkan hari sebelumnya, harga untuk telur untuk produksi lokal masih tetap tidak berubah.
“Lokal masih tetap,” ujarnya.
Namun untuk telur ayam yang non-lokal, mengalami penurunan.
“kurun dikit, Rp 2.000 per piring,” ujarnya tentang kondisi terkini menjelang Natal dan tahun baru.
Data historis menunjukkan bahwa kenaikan harga telur ayam di Balikpapan terjadi secara signifikan pada periode sebelumnya.
Pada Mei 2024 lalu, misalnya, satu butir telur ukuran besar dijual hingga Rp 2.400 atau sekitar Rp 72.000 perpiring 30 butir. Sementara hasil pantauan sebelumnya menyebutkan bahwa sejak awal kenaikan disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan meningkatnya permintaan.
Untuk Kota Balikpapan, sebagian besar pasokan telur berasal dari luar daerah akibat minimnya peternakan ayam petelur lokal. Dengan kondisi tersebut, pedagang seperti Rozikin menghadapi tantangan biaya produksi dan logistik ditambah fluktuasi musiman permintaan.
“Tahun baru, Natalan ya kan banyak orang perlu naik,” tambah Rozikin menyinggung lonjakan konsumsi saat momen perayaan.
Sementara itu, pemerintah kota melalui instansi terkait juga mencatat bahwa komponen biaya produksi seperti harga pakan dan ongkos kirim menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga.
Dengan kisaran harga saat ini, konsumen di Balikpapan bisa membeli satu piring telur berisi 30 butir dengan anggaran sekitar Rp 60.000-70.000 tergantung ukuran.
Dengan demikian, meski terjadi sedikit pelemahan harga untuk telur non-lokal, secara umum harga telur di pasar tradisional Klandasan tetap stabil dan belum menurun signifikan. Pedagang mengantisipasi bahwa menjelang akhir tahun, permintaan dapat kembali meningkat, sehingga konsumen disarankan memantau perkembangan harga agar bisa memperoleh kesepakatan membeli yang menguntungkan.
BACA JUGA
