Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan bekerjasama dengan Ciro Waste melakukan inovasi dalam rangka mengurangi sampah rumah tangga. Program yang dilaksanakan sejak tahun 2022 ini dilakukan secara on line, dimana warga memilah sampah organik dan an organik di rumah kemudian bisa ditukar dengan uang.

“Kalau sampah an organik seperti botol plastik, plastik itu bisa dijual kembali. Inovasi kita kerjasama dengan Ciro Waste, yang lewat WA. Dia masuk online Ciro nanti sampah itu diambil. Kita kan ada kerjasama dengan Ciro, sejak 2022. Ya Jadi sampah online bukan hanya makanan online tapi sampah online ada,” ujarnya,Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana, Selasa (12/3/2024).

Dikatakannya, Ciro Waste merupakan pihak ketiga yang membeli langsung sampah an organik dari masyarakat. Nantinya mereka akan memilah kembali sampah itu untuk kemudian diolah menjadi barang bernilai ekonomis.

“Sampah online ini nanti dijemput petugasnya Ciro. Beratnya sampah yang dipilah bisa satu kilo bisa 2 kg atau 4 kg,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Sudirman menambahkan, masyarakat harus mau memilah sampah rumah tangga untuk dapat memanfaatkan transaksi sampah secara online. Misalnya plastik, botol, atau yang masih ada nilai ekonomis.

Inovasi sampah online yang dijalankan ini cukup membantu Pemkot Balikpapan termasuk masyarakat dalam mengurangi sampah rumah tangga, sehingga tidak semua sampah langsung dibuang ke TPA Manggar.

“Makanya masyarakat kan bingung ini sampah yang sudah dipilah mau dijual kemana. Sekarang memang ada bank sampah di masing-masing di tapi kelurahan, tapi kan dihari libur dia tidak buka. Tapi kalau di Ciro ini asal dikasih tau dan janjian kapan diambil dia datang ambil itu sampah,” ungkapnya. Sampah itu langsung dijemput dan langsung dibayar. justru itu salah satu terobosan. Itu sudah berjalan dua tahun,” ungkapnya.

Artinya keberadaan Ciro waste sebagai pihak ketiga ini juga membantu mengurangi sampah di kota Balikpapan. Selain itu, pemilahan sampah juga memiliki nilai ekonomi sehingga sampah dapat dijadikan usaha tambahan bagi rumah tangga.

”Ini sudah lumayan. Artinya sirkular ekonomi di masyarakat sudah berjalan,” paparnya.

Diketahui, pemerintah kota Balikpapan melalui DLH terus berupaya mengurangi sampah rumah tangga melalui 3R. Perharinya sampah yang dihasilkan masyarakat Balikpapan sebanyak 550 ton. Saat ini DLH Balikpapan sudah mengurangi 27 persen sampah yang dipilah dan diolah menjadi kompos maupun barang bernilai ekonomi.

Sampah yang ditangani DLH Balikpapan perharinya mencapai 500 ton lebih. Dari jumlah itu sekitar 350-360 ton masuk ke TPA Manggar setiap harinya.

“Nah ini (pengurangan sampah) nilainya sangat tinggi. Makin banyak kita kurangi semakin tinggi nilainya,” jelasnya.

Sampah rumah tangga di Balikpapan dipisahkan menjadi dua yakni sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik dapat dikelola menjadi kompos dan sampah non organik dapat bernilai ekonomis seperti seperti kardus, plastik dan lainya (3R).

Sudirman menyebutkan tahun ini pemkot Balikpapan akan membangun dua tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Lokasi berada di kawasan Daksa, Balikpapan Selatan dan Km 12, Balikpapan utara

“Insyaallah dengan TPST ini pengurangan bisa lebih dari 30 persen. Soalnya target nasional 2025 itu 30 persen, kita bisa lebih,” ungkapnya.

Penanganan sampah itu yakni bagaimana pemerintah bersama masyarakat bisa lakukan penanganan sampah yang dihasilkan masyarakat. Kemudian kedua yakni pengurangan, bagaimana semaksimal mengurangi sampah sebelum masuk ke TPA.

“Pengurungan ini punya nilai tinggi karena kebijakan strategi nasional, sampah nasional target pusat itu di 2025 itu pengurangan sampah 30 persen sebelum masuk TPA. Alhamdulillah Balikpapan di 2023 kemarin kita sudah 27 persen. Artinya kurang 3 persen, Insyaallah di 2025 kita bisa wujudkan 30 persen,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply