Langkah PTMB Balikpapan Atasi Kekurangan Produksi Air Baku
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) menyiapkan sejumlah langkah dalam mengatasi kekurangan air baku di Kota Balikpapan. Diantaranya melakukan produksi air 100 persen tanpa adanya kebocoran.
Direktur Utama PTMB, Yudi Saharuddin mengatakan, pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap masalah sejumlah permasalahan yang ada di PTMB. Dimana, masalah utamanya adalah ketersediaan sumber air baku yang tidak mencukupi hingga saat ini.
“PTMB sampai saat ini hanya mampu mendistribusikan air bersih sebesar 1.500 liter per detik, sedangkan jumlah warga Kota Balikpapan semakin bertambah banyak,” ujarnya, Jumat (6/12/2024).
Dikatakannya, disisi lain, PTMB juga saat ini tengah melakukan peremajaan dan pembenahan sejumlah pipa distribusi air yang sudah tua.
“Jadi mulai tahun 2024 ini, kami sudah mulai dilakukan perbaikan pipa. Dan kedepannya semua jaringan pipa distribusi ini akan diperbaiki,” tegasnya.
Yudi Saharuddin menambahkan, selain itu, pihaknya juga terus berupaya mengurangi kebocoran air pada jalur distribusi. Pasalnya, kebocoran air yang terjadi juga salah satu penyebab tidak maksimalnya distribusi air bersih ke pelanggan.
Dan untuk memasang jaringan pipa baru, katanya, dilakukan juga sebagai langkah persiapan, dimana pada saatnya nanti kebutuhan air baku bisa terpenuhi maka jaringan pipa milik PTMB sudah siap.
“Jadi masalah pembangunan jaringan baru ini sudah dimasukkan dalam perencanaan,” paparnya.
PTMB juga akan melakukan peningkatan manajemen distribusi, karena ketika sudah ada air baku dan ada jaringan yang mencukupi namun kalau manajemen distribusinya tidak bagus, tentunya juga akan menimbulkan masalah.
Misalnya, air sebelum didistribusikan ke pelanggan, harusnya masuk ke dalam reservoir terlebih dahulu, namun saat ini penampungan itu tidak bisa berisi secara maksimal karena tidak pernah bisa terisi penuh. Tidak hanya itu, kondisi sambungan yang langsung ke pipa induk, hal tersebut sudah masuk dalam perencanaan untuk melakukan perbaikan.
“Sehingga saat ini yang kami lalukan adalah percepatan penganan masalah tersebut,” tegasnya.
Dan yang pertama adalah bagaimana memaksimalkan permintaan itu supaya lebih baik, kemudian kita melaksanakan produksi mini 100% tanpa adanya kebocoran, kemudian bagaimana kita mendapatkan surat izin pada tahun ini untuk pengambilan air di Sungai Manggar sehingga produksi yang ada dilakukan bisa ditingkatkan.
“Mudah-mudahan kalau semua itu kita efektifkan maka tingkat non revenue water bisa menurun, masyarakat sudah bisa merasakan manfaatnya,” tutupnya.
BACA JUGA