Nurlena Rahmad Masud: Majelis Taklim Harus Jadi Magnet dan Mitra Pemerintah

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Ketua Dewan Pembina Majelis Taklim Wanita Masjid Agung At Taqwa Balikpapan, Hj Nurlena Rahmad Masud, SE resmi melantik pengurus Majelis Taklim Wanita periode 2025–2030, Senin, (29/9/2025).
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran strategis majelis taklim sebagai pilar keagamaan sekaligus mitra pemerintah dalam pembangunan sosial dan spiritual masyarakat.
“Pelantikan ini melalui proses musyawarah tingkat tinggi. Kami ingin memastikan bahwa pengurus yang terpilih benar-benar memiliki komitmen untuk membangun majelis taklim yang kuat, bersih, dan menjadi magnet dakwah di Balikpapan,” ujar Nurlena dalam sambutan resminya.
Wadah Spiritual yang “Wangi” dan Bersih
Nurlena menggunakan istilah “wangi” sebagai simbol dari tempat ibadah dan kegiatan dakwah yang nyaman, bersih, dan menyenangkan. Menurutnya, tempat yang bersih dan harum mencerminkan nilai-nilai islami yang harus dijaga, baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam aktivitas keagamaan.
“Wangi itu bukan hanya soal harum fisik, tapi juga tentang suasana hati, kebersihan tempat, serta keikhlasan niat. Jika rumah tangga suka dengan yang wangi dan rapi, begitu juga dengan majelis taklim. Harus menjadi tempat yang membuat jamaah betah dan mendapat ilmu yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Sinergi dengan Pemerintah dan Lembaga Sosial
Dalam pengarahannya, Nurlena menegaskan bahwa Majelis Taklim Wanita harus berperan aktif sebagai mitra pemerintah. Ia menyebutkan pentingnya kolaborasi antara majelis dengan berbagai dinas, seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan, untuk mendukung program-program kemasyarakatan.
“Kita ini mitra pemerintah. Artinya, kita bisa berkolaborasi dengan Baznas untuk penanggulangan bencana, bantuan rumah layak huni, hingga dukungan UMKM dan modal usaha. Semuanya sudah ada tempatnya. Tinggal kita bergerak bersama,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh elemen pengurus harus bersinergi dan tidak bisa berjalan sendiri.
“Kalau tidak ada kolaborasi, tidak akan terwujud apa yang kita cita-citakan. Program sudah kita siapkan. Tinggal bagaimana kita menggerakkannya secara bersama-sama,” tutupnya.
BACA JUGA