Panen Terong Ungu Warnai Program Kemandirian Lapas Banjarmasin

Lapas Banjarmasin
Lapas Kelas IIA Banjarmasin kembali mencatat hasil positif dengan berhasil memanen terong ungu yang telah berusia lebih dari 60 hari sejak masa tanam, Rabu (26/11/2025).

Banjarmasin, Gerbangkaltim.com –
Program pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Banjarmasin kembali mencatat hasil positif. Unit pertanian lapas berhasil memanen terong ungu yang telah berusia lebih dari 60 hari sejak masa tanam.

Sebanyak kurang lebih 70 buah terong dipetik dengan total berat mencapai 11,8 kilogram, menandai keberhasilan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam mengelola lahan pertanian mereka.

Proses panen berlangsung sederhana namun penuh antusiasme. Para WBP yang selama ini terlibat dalam seluruh rangkaian perawata mulai dari pembibitan, penyiraman, hingga pemupukan turut serta memanen hasil kerja keras mereka.

Terong-terong yang dipetik kemudian dijual kepada masyarakat sekitar Lapas sebagai bentuk kontribusi positif Lapas kepada lingkungan.

Staf Giatja, Yoga Primajaya, mengapresiasi semangat para WBP dalam menjalankan program pertanian tersebut.

“Selagi masih bisa berbuat, maka jangan tunda kebaikan tersebut,” ujarnya memberi motivasi, Rabu (26/11/2025).

Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, melalui Kasi Giatja Hazairin, menegaskan bahwa kegiatan pertanian ini bukan hanya kegiatan produktif, tetapi juga bagian penting dari proses pembinaan.

“Setiap tetes keringat yang mereka curahkan adalah bukti bahwa pembinaan berjalan. Kami ingin para warga binaan belajar disiplin, bertanggung jawab, dan menemukan harapan baru melalui kegiatan seperti ini,” tutur Kalapas.

Salah satu WBP yang terlibat memanen mengaku bangga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat

“Senang rasanya. Panen ini bikin kami lebih semangat belajar bertani dan merasa dihargai,” ungkapnya.

Program pertanian Lapas Banjarmasin terus dikembangkan sebagai sarana pembinaan yang berkelanjutan. Dari lahan yang sederhana, para WBP diajarkan nilai kerja sama, ketekunan, dan keyakinan bahwa perubahan bisa ditanam dan dirawat pelan, tetapi past seperti tanaman yang mereka hasilkan hari ini.

Tinggalkan Komentar