Pemerintah Kucurkan Rp90 Miliar untuk Normalisasi Sungai Ampal, Balikpapan Fokus Tangani Banjir

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Setelah bertahun-tahun berjibaku dengan persoalan banjir, Pemerintah Kota Balikpapan akhirnya mendapat dukungan besar dari pemerintah pusat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana sebesar Rp90 miliar untuk mendukung proyek normalisasi dan pengerukan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal pada tahun anggaran 2025.
Bantuan ini menjadi titik terang bagi kota yang setiap musim hujan dihantui genangan di kawasan padat seperti MT Haryono dan Balikpapan Baru. Program tersebut merupakan bagian penting dari rencana besar pengendalian banjir yang sudah disusun Pemkot Balikpapan sejak 2023.
Koordinasi Langsung dengan Pusat
Wakil Wali Kota Balikpapan, Dr Ir H Bagus Susetyo, MM memastikan bantuan ini merupakan hasil koordinasi intens dengan Kementerian PUPR di Jakarta. Dari total kebutuhan sekitar Rp120 miliar, Rp90 miliar sudah dipastikan masuk dalam pagu anggaran nasional 2025.
“Dukungan dari pusat ini menjadi bukti bahwa upaya kita mendapat perhatian. Fokusnya adalah pengerukan dan normalisasi DAS Ampal sebagai jalur utama aliran air menuju laut,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, penanganan banjir di Balikpapan tak bisa dilakukan sepotong-sepotong. Pemerintah harus bergerak serentak, dari perbaikan saluran primer hingga drainase lingkungan.
Pendanaan Berlapis, Kolaborasi Tiga Level Pemerintah
Selain dana pusat, Pemkot Balikpapan juga menyiapkan skema pembiayaan berlapis yang melibatkan APBD Kota dan APBD Provinsi. APBD Kota difokuskan untuk pekerjaan teknis di lapangan seperti pengerukan saluran sekunder dan perbaikan gorong-gorong. Sementara itu, Pemprov Kalimantan Timur diharapkan berkontribusi pada pembangunan sumur resapan di wilayah hilir.
“Kerja sama antar level pemerintahan ini penting agar dampaknya terasa langsung. Tidak hanya di satu titik, tetapi di seluruh kawasan rawan banjir,” tegas Bagus.
Untuk mempercepat pelaksanaan proyek, Pemkot telah merampungkan pembebasan lahan seluas 10 hektare di sekitar Sungai Ampal, MT Haryono. Lahan tersebut akan menjadi akses utama bagi alat berat yang dikerahkan untuk normalisasi sungai.
Tahap Lanjutan dan Integrasi Sistem Air Bersih
Program pengendalian banjir ini tidak berhenti di tahun 2025. Pada 2026, pemerintah akan memulai pembangunan Embung Aji Raden serta perluasan alur sungai di bagian hilir untuk menampung debit air yang lebih besar.
Selain fokus pada banjir, Pemkot juga mengaitkan proyek ini dengan penguatan infrastruktur air bersih. Sistem penyambungan jaringan Intek Semoi–Mahakam dan Waduk Manggar tengah dikaji agar seluruh sistem air di Balikpapan saling terhubung dan efisien.
“Kami ingin membangun kota yang tahan banjir sekaligus mandiri air. Karena anggarannya besar, maka koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai dan Kementerian PUPR terus kami jaga,” tutup Bagus.
Harapan Warga Balikpapan
Dengan adanya dana Rp90 miliar dari pusat, warga berharap banjir yang kerap menenggelamkan jalan dan rumah mereka segera berakhir. Normalisasi Sungai Ampal diharapkan menjadi langkah nyata menuju Balikpapan yang lebih aman, bersih, dan berketahanan lingkungan.
BACA JUGA