Tana Paser – Pemerintah Kabupaten Paser meninjau lahan pertanian yang terkenda dampak banjir di Desa Jemparing Kecamatan Long Ikis, Selasa (11/6).

Kunjungan dilakukan Kepala Dinas Pertanian dan instansi terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan, Bagian Bina Ekonomi I Sekretariat Daerah, Balai Penyuluhan Pertanian Long Ikis dan beberapa penyuluh pertanian.

“Kunjungan kami untuk melihat lahan pertanian yang terkenda dampak. Hasil penijauan, tidak semua lahan terkenda dampak banjir,” kata Kepala Dinas Pertanian Paser Karoding di Tanah Grogot, Rabu (12/6).

Karoding mengatakan terdapat 100 hektare lahan yang terendam banjir. Lahan tersebut dikelola 4 kelompok tani, yang masing-masing kelompok mengelola 25 hektare lahan pertanian.

Dari 100 hektare lahan tersebut, hanya 25 hektare yang tinggal menunggu masa panen. Sementara selebihnya padi yang sedang ditanam.
“Dari 100 hektare, 25 hektare mau panen dan terancam gagal,” kata Karoding.

Kepala Bidang Holtikultura pada Dinas Pertanian, Yusuf mengatakan, selain lahan pertanian padi, terdapat 10 hektare lahan jagung, dimana hanya 1 hektare saja yang terdampak banjir.

“Ada 10 hektare lahan yang ditanami jagung. Hanya 1 hektare yang terkena banjir,” kata Yusuf.

Menurut Yusuf, banjir di Desa Jemparing yang terjadi pada Sabtu (8/6) lalu itu, tidak terlalu mengakibatkan kerusakan pada lahan pertanian masyarakat setempat.

“Banjirnya lewat saja. Termasuk untuk lahan yang ditanami semangka, ada 2 hektare. Itu tidak terlalu berpengaruh. Saat ini banjir sudah surut,” kata Yusuf.

Dinas Pertanian lanjut Yusuf, pada tahun ini telah merencanakan pemberian bibit padi kepada petani, salah satunya petani yang terkenda dampak banjir di desa itu.

“Memang sudah ada paket bantuan bibit padi dari APBN. Termasuk kepada petani yang terkenda dampak banjir di Jemparing itu,” pungkas Yusuf. (MC Kominfo Paser)

Share.
Leave A Reply