Pemkot Balikpapan Akui Kekurangan 500 Guru, Dorong Skema Kontrak Individu

Balikpapan, Gerbangkaltim.com— Pemerintah Kota Balikpapan mengakui masih mengalami kekurangan tenaga pendidik di berbagai jenjang pendidikan dasar. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, kebutuhan guru di kota ini masih defisit antara 400 hingga 500 orang, mencakup tingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), hingga sekolah menengah pertama (SMP).
Wali Kota Balikpapan Dr. H. Rahmad Mas’ud, SE, ME, yang diwakili Staf Ahli Bidang Sosial, Kesejahteraan, dan Pengembangan SDM, Admin Siregar, mengungkapkan hal tersebut saat membuka Festival Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kota Balikpapan Tahun 2025 dalam rangka Wali Kota Balikpapan Award, Senin (7/10/2025).
Menurutnya, kebutuhan guru yang besar itu menjadi tantangan serius di tengah aturan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang melarang penambahan tenaga kontrak daerah yang dibiayai oleh APBD.
“Sebagai solusi, kami tengah mengkaji perekrutan tenaga pengajar melalui kontrak kerja individu dengan pembayaran langsung dari APBD,” ujar Wali Kota Balikpapan dalam sambutannya.
Ia menambahkan, rencana tersebut sudah disertai dengan alokasi anggaran untuk gaji dan jaminan kesehatan pada APBD tahun depan.
“Kami berharap langkah ini dapat membantu menutup kekurangan guru di berbagai jenjang pendidikan,” katanya.
Selain persoalan tenaga pendidik, Pemkot Balikpapan juga menyoroti peran guru dalam pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MPG) bagi pelajar.
Saat ini, tercatat sekitar 30.000 siswa dari total 125.000 pelajar di Balikpapan telah menerima manfaat program tersebut. Pemerintah menargetkan, pada 2025 program ini dapat menjangkau setidaknya setengah dari total pelajar di kota ini.
“Guru juga berperan penting sebagai pengawas distribusi makanan bergizi di sekolah. Program ini merupakan instrumen penting untuk mewujudkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Festival GTK 2025, Emmy Mulyani, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap guru dan tenaga kependidikan yang telah menunjukkan inovasi dan dedikasi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
“Penghargaan diberikan kepada para pendidik yang menggerakkan komunitas belajar dan menghadirkan praktik baik sesuai kebijakan transformasi pendidikan nasional,” tutupnya.
BACA JUGA