Pemkot Balikpapan Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Sertifikasi SNI
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota Balikpapan terus menggenjot peningkatan mutu produk lokal dengan mendorong penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada berbagai sektor industri, termasuk produk yang dihasilkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Upaya ini menjadi langkah strategis untuk memastikan kualitas, keamanan, serta perlindungan konsumen, sekaligus memperluas daya saing produk Balikpapan di pasar nasional dan global.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kesuma, menegaskan bahwa penerapan SNI tidak hanya bersifat administratif, melainkan merupakan kebutuhan penting agar pelaku usaha mampu bertahan dalam kompetisi yang semakin ketat.
“SNI bukan sekadar aturan yang harus ditaati, tetapi jaminan mutu dan keamanan bagi masyarakat. Dengan standar ini, konsumen memperoleh kepastian bahwa produk yang mereka beli layak dan berkualitas,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).
Ia menjelaskan, dasar hukum penerapan SNI tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, serta berbagai regulasi turunan dari Kementerian Perindustrian yang mengatur jenis produk wajib bersertifikat SNI. Beberapa produk yang diwajibkan berlisensi SNI antara lain makanan dan minuman tertentu, helm motor, mainan anak, kabel listrik, pupuk, hingga air minum dalam kemasan.
Pemerintah Kota Balikpapan, lanjut Heru, kini memperkuat kolaborasi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) guna mempercepat proses sertifikasi bagi UMKM lokal. Pendampingan dilakukan melalui berbagai kegiatan, mulai dari bimbingan teknis, audit mutu produk, hingga bantuan administrasi sertifikasi.
“Kami ingin memastikan pelaku UMKM tidak kesulitan dalam memenuhi standar SNI. Pemerintah siap membantu dari tahap awal hingga penerbitan sertifikat,” tegasnya.
Menurut Heru, sertifikasi SNI memberikan banyak manfaat bagi pelaku usaha, di antaranya meningkatkan kredibilitas produk, memperkuat citra merek, serta membuka peluang pasar ekspor. Dengan produk yang memenuhi standar nasional, UMKM Balikpapan diharapkan mampu bersaing dengan produk dari daerah lain bahkan dari luar negeri.
Lebih jauh, ia menilai penerapan SNI juga berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Standar mutu yang baik menciptakan kepercayaan konsumen, memperluas jaringan distribusi, dan memperkuat posisi Balikpapan sebagai kota industri dan jasa berdaya saing tinggi.
“Penerapan SNI bukan beban bagi pelaku usaha, melainkan peluang besar untuk naik kelas. Ini saatnya produk Balikpapan tampil sebagai pemain utama di pasar nasional,” pungkas Heru.
BACA JUGA
