Tana Paser, Gerbangkaltim.com – Dengan luas lahan sekitar 3.400 hektar, penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis Kabupaten Paser perlu dilakukan oleh satuan brigade yang berjumlah personelnya sebanyak 15 orang.

Kasi perlindungan, Pengawetan dan Pemanfaatan Tahura pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser Syarifuddin mengatakan, sejauh ini penanganan karhutla di area konservasi itu baru ditangani 7 personel gabungan termasuk petugas keamanan.

“Jumlah personel posko karhutla kami ada 7 orang termasuk security yang berjaga di posko, selama dua hari bekerja bergantian,” kata Syarifudin di Tanah Grogot, Senin (19/8).

Dengan peralatan pemadam kebakaran yang memadai saat ini menurut Syarifuddin, Tahura Paser sudah cukup siap membentuk satuan brigade karhutla.

Peralatan tersebut yakni mobil pemadam jeef 2 unit, mobil pemadam truck 2 unit, mobil water suplay truck 1 unit, satu buah motor, pompa punggung (genpo), pompa jinjing (waterex) dan peralatan karhutla lainnya, Tahura Paser dinilai layak dibentuk satu brigade karhutla.

“Brigade akan fokus menangani kebakaran hutan di kawasan Tahura dan juga bisa diberdayakan membantu jika ada kebakaran di tempat lain,” ucap Syarifuddin.

Namun untuk pembentukan brigade, DLH Paser saat ini menghadapi persoalan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Apalagi ada edaran untuk tidak merekrut tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT). Itu jadi kendala,” ucap Syarifuddin.

Selain pentingnya menjaga kawasan konservasi Tahura tetap aman dari kebakaran, keberadaan brigade dinilai penting untuk menjaga Tahura Lati Petangis yang diproyeksikan akan menjadi kawasan wisata.

“Kedepan Tahura akan jadi kawasan wisata unggulan yang perlu dijaga dan dibenahi. Itu bisa menyumbang pendapatan bagi daerah,” ucap Syarifuddin.

Sebelumnya DLH Paser pada 9 Agustus lalu telah membentuk posko siaga karhutla sebagai tindaklanjut instruksi dari Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim.

Sejak dibentuk, posko tersebut telah berhasil memadamkan api di 2 titik hotspot agar tidak menyebar luas.

“Upaya pencegahan jami lakukan dengan patroli dan memadamkan titik-titik api kecil agar tidak meluas,” ujar Syarifuddin. (MC Kominfo Paser)

Share.
Leave A Reply