Pertamina Hulu Energi dan Sinopec Jalin Kerja Sama CEOR, Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Gerbangkaltim.com, Jakarta — Dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui Regional 3 Kalimantan resmi menandatangani perjanjian kerja sama studi teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) bersama Sinopec Energy Investment (HK) Holdings Limited. Kesepakatan tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan Joint Study Agreement (JSA) yang digelar di PHE Tower, Jakarta.
Kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk mengeksplorasi penerapan teknologi CEOR di Lapangan Tanjung, Kalimantan Selatan—salah satu aset migas penting yang kini tengah memasuki fase produksi menurun. Teknologi CEOR merupakan metode lanjutan dalam meningkatkan perolehan minyak dari lapangan tua melalui penyuntikan bahan kimia khusus ke dalam reservoir. Pendekatan ini bertujuan menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air, serta memperbaiki mobilitas minyak agar lebih banyak volume yang dapat diekstraksi.
Kolaborasi Inovatif Dorong Produksi Migas Berkelanjutan
Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE, Rachmat Hidajat, menegaskan pentingnya sinergi lintas negara dalam mendorong efisiensi dan peningkatan produksi migas nasional. “Kami menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah awal memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan, terutama dalam menghadapi tantangan industri migas global,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Reza Rinaldi Zein, VP Development and Drilling Regional 3, yang menilai kolaborasi ini mencerminkan kepercayaan serta semangat bersama dalam mengembangkan Lapangan Tanjung secara optimal. “Penerapan teknologi CEOR diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pencapaian target produksi nasional,” ujarnya.
Komitmen Sinopec terhadap Inovasi Energi
Dari pihak Sinopec, Sr. Executive VP Sinopec International Energy Investment (HK), Zhao Xuan, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan kerja sama tersebut. “Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam hubungan strategis dengan Pertamina. Kami menghargai keterbukaan dalam menjajaki teknologi baru demi keberhasilan bersama,” katanya.
Acara penandatanganan turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi kedua perusahaan, antara lain Toriq Abdat (VP Upstream Business Development PHE), Giyatno (Senior Manager Subsurface Development), Julfrinson Sinaga (General Manager Zone 9), dan Qin Shenggao (Country Manager Sinopec).
Dukung Target Nasional 1 Juta Barel Minyak per Hari
Tahap awal kerja sama ini akan difokuskan pada studi teknis implementasi CEOR di Lapangan Tanjung. Inisiatif ini selaras dengan target pemerintah untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030. Lapangan-lapangan mature seperti Tanjung dinilai masih menyimpan potensi besar untuk dimaksimalkan melalui teknologi lanjutan.
Melalui kemitraan ini, PHE menegaskan komitmennya terhadap inovasi dan keberlanjutan industri hulu migas di Indonesia. Kolaborasi lintas negara seperti ini menjadi kunci dalam menciptakan industri energi yang lebih efisien, mandiri, dan berdaya saing di masa depan.
Sumber: PT Pertamina Hulu Energi
BACA JUGA