Oleh : Ropii Wartono
( Aktivis Indonesia Police Watch)

Tugas polisi selama pengamanan lebaran harus melampaui tugas-tugas  pokoknya agar bisa melayani masyarakat yang begitu komplek permasalahannya.”

ANDA mungkin pernah membaca kalimat meme ‘jika ada orang yang sebulan penuh berpuasa dan menahan untuk tidak mudik. Maka dia adalah seorang polisi.

Sepintas kalimat meme ini lucu, namun ada makna dibalik kalimat itu, yakni tentang pengorbanan polisi dalam pengamanan lebaran.

Saat tulisan ini dibuat, sekitar 155 ribu anggota polisi bersama TNI dan semua instansi terkait masih sibuk mengamankan kegiatan arus balik masyarakat setelah sepekan lalu mereka melakukan mudik ke kampung halaman. Pengamanan ini bertujuan agar aktivitas arus balik berjalan lancar, jumlah korban dapat ditekan dan tentu saja selamat sampai tujuan.

Selama pengamanan lebaran dan paska lebaran, polisi memang dituntut untuk bekerja lebih ekstra dibandingkan tugas pada hari hari-normal seperti biasanya.

Dalam kondisi demikian, polisi tidak hanya dituntut bekerja seperti yang diamanatkan dalam UU Polri, yaitu mewujudkan kamtibmas dan penegakkan hukum. Polisi harus melengkapi tugasnya dengan sikap kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi. Sebab kedua tugas pokok tersebut tidaklah cukup untuk menghadapi pergerakan masa yang berjalan serentak di seluruh tanah air. Tugas polisi harus melampaui tugas pokoknya untuk melayani masyarakat yang begitu komplek permasalahannya.

Ketika sebagian besar masyarakat sedang menikmati hari lebaran, berkumpul dan bercengkrama bersama orang tua, keluarga besar dan handai taulan di kampung halamannya, seorang polisi yang tentu memiliki keinginan yang sama dengan mereka, harus menahan diri sementara waktu untuk memenuhi keinginan itu. Mereka masih terlihat berada di pos- pos pengamanan lebaran.

Kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi saat pengamanan lebaran dan paska lebaran telah melahirkan sikap kemurahan hati yang ditunjukkan dengan kerelaan berkorban untuk kepentingan warganya bahkan untuk keamanan barang- barang yang ditinggalkan pemudiknya.


Aksi polsek-polsek, seperti yang dilakukan Polsek Kuaro Polres Paser yang rela menerima penitipan kendaraan bermotor milik warga adalah aksi nyata dari kemurahan hati institusi Polri. Dan tentu masih banyak aksi kemurahan hati institusi Polri selama pengamanan lebaran dan paska lebaran.

Dalam pengetahuan kepolisian, perpaduan niat dan kesempatan bisa melahirkan tindak kejahatan di  masyarakat. Pada kontek yang lebih sederhana, aksi kemurahan hati institusi Polri ini untuk meminimalisir kesempatan dan niat perbuatan jahat para pelaku kejahatan.

Terima kasih kepada bapak-bapak polisi yang saat ini masih bertugas mengamankan lebaran. (***)

Share.
Leave A Reply