Realisasi Investasi di Balikpapan Capai Rp19 Triliun, DPMPTSP Optimistis Lampaui Target Tahun Ini

Pemkot Balikpapan
Kepala DPMPTSP Kota Balikpapan, Hasbullah Helmi

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Capaian investasi di Kota Balikpapan menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan, hingga triwulan III (TW3) tahun ini, nilai investasi telah menembus Rp19 triliun dari target Rp22 triliun yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Kepala DPMPTSP Kota Balikpapan, Hasbullah Helmi, mengatakan capaian tersebut merupakan akumulasi investasi sejak triwulan pertama hingga triwulan ketiga tahun 2025.

“TW1 itu sekitar Rp2 triliun, TW2 sebesar Rp5,2 triliun, dan TW3 mencapai Rp10,2 triliun. Jadi totalnya sudah lebih dari Rp19 triliun,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).

Dengan sisa satu triwulan lagi, pihaknya optimistis target Rp22 triliun akan tercapai, bahkan berpotensi melampaui realisasi tahun sebelumnya.

“Kita masih punya waktu di triwulan IV. Kalau dalam tiga bulan bisa capai Rp10 triliun, saya yakin target ini bisa dilewati,” ujarnya optimistis.

Lebih Tinggi Dibanding Tahun Sebelumnya

Berdasarkan perbandingan year-on-year, capaian investasi Balikpapan pada TW3 tahun 2025 mencapai Rp10 triliun, naik sekitar Rp2 triliun dibanding periode yang sama tahun 2024 yang hanya Rp8,1 triliun.

Hasbullah Helmi menjelaskan, peningkatan ini menandakan minat investor terhadap Kota Balikpapan masih tinggi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Kalau dibanding tahun lalu, target kita Rp20 triliun dan realisasinya mencapai Rp25 triliun. Tahun ini target naik jadi Rp22 triliun, dan sampai September sudah Rp19 triliun,” paparnya.

Ia menambahkan, meski target resmi dari provinsi sebesar Rp22 triliun, DPMPTSP Balikpapan tetap menjadikan realisasi tahun lalu sebagai patokan internal.

“Kalau bisa, kita lampaui capaian Rp25 triliun tahun lalu. Jangan sampai malah turun,” tegasnya.

Industri Kimia Masih Dominasi Investasi

Dari sisi sektor, investasi terbesar masih didominasi oleh industri kimia dan farmasi yang mencapai Rp7,9 triliun. Disusul oleh sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi dengan nilai Rp2,3 triliun, serta sektor pertambangan sebesar Rp1,7 triliun.

“Industri kimia masih jadi motor utama karena proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) dan beberapa pabrik CPO yang masih berjalan. Tahun ini saja ada tiga pabrik baru yang mulai beroperasi dan direalisasikan di 2025,” ungkapnya.

Sektor-sektor berikutnya ditempati oleh perdagangan dan reparasi, serta industri logam dasar dan barang logam. Menurutnya, struktur ini relatif stabil dari tahun ke tahun.

Investasi Lokal Mendominasi

Dari total investasi Rp19 triliun hingga TW3 2025, sekitar 85 persen merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), sementara 15 persen sisanya berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).

“Ini kabar baik, karena artinya pelaku usaha lokal masih menjadi penggerak utama perekonomian Balikpapan,” katanya.

Selain itu, proyek-proyek investasi tersebut telah menyerap sekitar 8.300 tenaga kerja hingga akhir triwulan ketiga.

“Kita terus dorong agar investasi yang masuk juga memberi dampak langsung bagi masyarakat, terutama dalam penyerapan tenaga kerja lokal,” tambahnya.

Optimistis Akhiri Tahun dengan Capaian Positif

Menutup penjelasannya, Hasbullah menyampaikan optimisme tinggi bahwa target investasi tahun 2025 akan terlampaui.

“Dengan tren pertumbuhan saat ini, kami yakin realisasi bisa lebih dari Rp22 triliun, bahkan mendekati atau melampaui Rp25 triliun seperti tahun lalu,” ujarnya.

Menurutnya, kepercayaan investor terhadap Balikpapan terus meningkat berkat dukungan infrastruktur, stabilitas daerah, serta potensi ekonomi dari proyek-proyek strategis nasional seperti RDMP dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Balikpapan tetap menjadi pintu gerbang ekonomi Kalimantan Timur, dan kami akan terus menjaga iklim investasi yang kondusif,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar