Siaga 24 Jam, BPBD Balikpapan Siap Hadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi
            Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan bersama instansi terkait terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang sering melanda wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya Kota Balikpapan. Kerja sama yang solid antara pemerintah, instansi terkait, TNI, dan Polri semakin diperkuat dalam rangka melindungi warga dan mengurangi dampak bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Ancaman utama yang dihadapi oleh Kota Balikpapan adalah bencana hidrometeorologi, yakni bencana yang disebabkan oleh fenomena cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang berpotensi banjir, serta fenomena lain seperti tanah longsor yang dipicu oleh curah hujan tinggi.
Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali mengatakan, cuaca ekstrim merupakan ancaman yang patut diwaspadai, mengingat kondisi geografis Balikpapan yang rawan terjadi longsor di daerah perbukitan.
“Cuaca yang tidak menentu dan intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir semakin memperburuk potensi bencana di wilayah ini. Banjir dan tanah longsor menjadi ancaman yang sangat nyata. Oleh karena itu, kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca secara real-time,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Dalam rangka menjaga kesiapsiagaan, BPBD Balikpapan bekerja secara intensif dengan mengerahkan lebih dari 90 petugas yang siap siaga selama 24 jam. Petugas ini bekerja dengan sistem shift untuk memastikan setiap perubahan cuaca dan ancaman bencana dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat.
BPBD juga melibatkan pihak BMKG yang rutin memberikan informasi cuaca terkini untuk mendukung pengambilan keputusan yang akurat dalam penanggulangan bencana.
Banjir dan Tanah Longsor: Ancaman Utama Balikpapan
Banjir menjadi bencana yang paling sering terjadi di Balikpapan, terutama di musim hujan dengan intensitas tinggi. Hujan deras yang mengguyur daerah pegunungan atau perbukitan dapat menyebabkan tanah longsor yang merusak infrastruktur dan membahayakan jiwa. Selain itu, tingginya curah hujan juga memperburuk kondisi drainase di beberapa wilayah perkotaan yang menyebabkan banjir terjadi secara cepat.
Untuk itu, BPBD Balikpapan terus melakukan upaya mitigasi bencana dengan memperbarui peralatan dan meningkatkan kemampuan personel.
Menurut Usman, beberapa peralatan yang ada saat ini masih memadai, namun mereka membutuhkan pembaruan terutama untuk alat transportasi darurat seperti perahu penyelamat.
“Karena titik-titik banjir semakin bertambah, kami perlu menambah jumlah perahu dan juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Selain itu, peningkatan sistem pemantauan cuaca yang lebih canggih juga diperlukan,” tambahnya.
Kolaborasi Masyarakat dan Relawan
Selain peralatan yang terus diperbarui, BPBD juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan masyarakat, relawan, serta TNI dan Polri dalam menghadapi bencana.
“Kami bersyukur memiliki kerjasama yang solid dengan semua pihak. Masyarakat Balikpapan sangat peduli dan siap membantu dalam penanganan bencana,” ujarnya.
Lebih lanjut, Usman menegaskan, keberhasilan penanggulangan bencana tidak hanya bergantung pada peralatan dan teknologi, tetapi juga pada kesadaran masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan dampaknya.
“Kami tidak hanya mengandalkan peralatan, tetapi juga terus mengedukasi masyarakat agar mereka lebih siap dan paham cara menghadapi bencana, baik itu banjir, tanah longsor, atau cuaca buruk lainnya,” tambahnya.
Kesiapsiagaan 24 Jam
Sebagai langkah konkret dalam menjaga kesiapsiagaan, BPBD Balikpapan mengoptimalkan sistem peringatan dini dengan melibatkan pihak BMKG yang terus memberikan update kondisi cuaca. Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperhatikan peringatan dini yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, seperti adanya potensi hujan lebat, banjir, atau angin kencang.
“Kami sudah memiliki sistem yang cukup baik dalam hal pemantauan dan pemberian informasi. Namun, tentu saja kami akan terus berupaya memperbaiki diri dalam menghadapi potensi ancaman bencana di masa depan,” tutup Kepala BPBD Balikpapan.
Upaya-upaya mitigasi bencana yang dilakukan BPBD bersama instansi terkait merupakan bagian dari komitmen bersama untuk menciptakan Kota Balikpapan yang lebih aman dan tahan bencana. Dengan adanya kesiapsiagaan yang optimal dan sinergi antara pemerintah, TNI, Polri, serta masyarakat, diharapkan dapat meminimalkan dampak bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi di wilayah ini.
BACA JUGA
