Tantangan Investasi 2026, Pemkot Beri Kemudahan Perizinan dan Penguatan PTSP

Pemkot Balikpapan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, H. Muhaimin, ST, MT,

Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menyiapkan langkah strategis menghadapi tantangan investasi tahun 2026.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, H. Muhaimin, ST, MT, menegaskan, penguatan kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) menjadi kunci untuk menjaga arus investasi tetap tumbuh di tengah kondisi fiskal yang semakin menantang.

“Kita tahu tantangannya cukup besar. Balikpapan tidak memiliki sumber daya alam yang bisa langsung dikelola. Pendapatan kita lebih banyak berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujar Muhaimin, Kamis (23/10/2025).

Ia mengungkapkan, pada tahun 2025 Balikpapan mengalami pengurangan pendapatan dari DBH dan DAU hingga mencapai sekitar Rp1,055 triliun. Sementara di sisi lain, kebutuhan belanja pembangunan terus meningkat, terutama untuk infrastruktur dan pelayanan publik.

Kondisi ini, kata Muhaimin, menjadi peringatan agar daerah lebih serius menarik investasi baru sebagai sumber pertumbuhan ekonomi alternatif.

“Ke depan, kita harus mengandalkan dua hal: peningkatan PAD dan masuknya investasi. Kalau investasi tumbuh, perputaran ekonomi akan lebih besar, sektor swasta ikut membiayai kegiatan publik, dan beban pemerintah jadi lebih ringan,” jelasnya.

Dalam konteks itu, Balikpapan terus memperkuat peran DPM-PTSP sebagai garda depan pelayanan investasi. Kecepatan, transparansi, dan kepastian perizinan menjadi faktor utama untuk menjaga kepercayaan pelaku usaha.

“Kita harus memastikan proses perizinan tidak lama dan tidak berbelit. Dengan begitu, trust atau kepercayaan investor bisa tumbuh,” tegasnya.

Balikpapan juga mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah Pembinaan Kinerja PTSP se-Kalimantan yang diinisiasi oleh PKPM.

Menurut Muhaimin, hal ini menunjukkan bahwa Balikpapan diakui memiliki sistem pelayanan investasi yang baik dan layak dijadikan contoh bagi daerah lain.

“Ini kesempatan kita untuk berbagi pengalaman, terutama soal bagaimana mempercepat investasi, memperkuat pelayanan publik, dan menjaga stabilitas ekonomi daerah,” katanya.

Muhaimin optimistis, dengan sinergi lintas sektor dan reformasi layanan perizinan, Balikpapan dapat menghadapi tahun 2026 dengan lebih siap.

“Kuncinya satu: pelayanan cepat, transparan, dan berintegritas. Kalau itu dijaga, investasi akan datang, ekonomi tumbuh, dan pembangunan bisa terus berjalan,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar