Wali Kota Paparan Transformasi Pariwisata Balikpapan dihadapan Tim Penilai finalis Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025 pada kategori Most Inspiring Tourism Leader 2025
Balikpapan, Gerbangkaltim.com — Pemerintah Kota Balikpapan terus memacu transformasi sektor pariwisata menuju visi jangka panjang 2045. Komitmen ini disampaikan Wali Kota Balikpapan, Dr. H. Rahmad Mas’ud, SE, ME, saat memaparkan perkembangan dan strategi pariwisata daerah di hadapan Tim Penilai finalis Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025 pada kategori Most Inspiring Tourism Leader 2025.
Penilaian dilakukan oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Pengendalian, Evaluasi, dan Manajemen Risiko Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Erwin Dimas, serta akademisi Yani melalui konferensi virtual dari Balai Kota Balikpapan, Kamis (27/11/2025).
Dalam pemaparannya, Wali Kota menegaskan bahwa paradigma pembangunan pariwisata kini telah berubah.
“Pariwisata tidak lagi bicara soal banyaknya wisatawan yang datang, tetapi seberapa lama mereka tinggal dan seberapa besar kualitas belanjanya. Prinsipnya, tumbuh tanpa merusak lingkungan,” ujarnya.
Pembinaan Berkelanjutan dan Penguatan Ekosistem
Rahmad Mas’ud menjelaskan bahwa pemkot telah melakukan pembinaan menyeluruh mulai dari desa wisata, kelompok sadar wisata, hingga duta wisata agar selaras dengan arah kebijakan pariwisata kota. Setiap program juga dibingkai dalam regulasi yang berkesinambungan.
“Kami ingin seluruh komponen berjalan sesuai arahan. Pariwisata itu bukan sekadar destinasi, tapi ekosistem yang harus dikelola bersama,” tegasnya.
Siap Jadi Tuan Rumah Agenda Nasional
Dalam beberapa tahun terakhir, Balikpapan dinilai semakin matang menjadi lokasi berbagai agenda berskala nasional.
“Kami harus siap jika sewaktu-waktu ditunjuk kementerian untuk melaksanakan kegiatan nasional. Meski tidak memiliki Dana Bagi Hasil besar atau infrastruktur megah, kami optimistis pariwisata Balikpapan akan terus tumbuh,” katanya.
Inovasi Digital dan Kerja Sama Global
Pemkot Balikpapan juga memaparkan inovasi digital, salah satunya aplikasi wisata gratis hasil CSR dari salah satu bank di Balikpapan.
“Ini bentuk transformasi layanan publik yang memudahkan masyarakat mengakses informasi wisata secara cepat dan modern,” jelas wali kota.
Kerja sama internasional turut diperluas, termasuk membuka akses penerbangan luar negeri ke Singapura, Malaysia, hingga Brunei–Jerusalem, serta memperkuat promosi wisata lintas daerah dan mancanegara. Upaya ini menghasilkan penghargaan seperti ASEAN Clean Tourism Award 2024–2026, predikat Kota Sehat, dan Kota Layak Anak.
Mengandalkan Alam dan Budaya Lokal
Dalam aspek daya tarik, Balikpapan mengandalkan kekayaan alam seperti Hutan Lindung Sungai Wain, kawasan mangrove, serta budaya lokal sebagai identitas utama kota. Digitalisasi UMKM pun terus dipacu agar pelaku ekonomi kreatif dapat memperluas jangkauan pemasaran.
Rahmad Mas’ud menegaskan bahwa posisi Balikpapan semakin strategis sebagai gerbang utama Ibu Kota Nusantara (IKN) serta pusat pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur.
“Kami ingin pariwisata tumbuh inklusif, memberi ruang yang adil, dan menjadi hak setiap warga untuk menikmati kotanya sendiri,” ujarnya.
Pesan Penutup Wali Kota
Mengakhiri paparan, ia menyampaikan pesan filosofis mengenai esensi pariwisata.
“Pariwisata bukan hanya tentang tempat yang indah, tetapi tentang hati yang ingin menyambut. Ketika sebuah kota mencintai warga dan tamunya, keindahan itu tumbuh dengan sendirinya,” tutupnya.
Berita ini telah dirangkai ulang menjadi karya jurnalistik yang utuh, informatif, dan tetap mempertahankan kutipan langsung Wali Kota Balikpapan.
BACA JUGA
