Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, bekerja sama dengan Universitas Gunadarma memberikan penghargaan Inovasi Data dan Informasi Digital Tanaman Koleksi (Digitasi) Pemerintah Kota Balikpapan melalui UPTD Kebun Raya Balikpapan.

UPTD Kebun Raya Balikpapan berhasil meraih penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik Kluster Kabupaten pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021.

Pemberian penghargaan disaksikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo secara virtual.

Kegiatan ini dihadiri Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud didampingi Asisten III Adminitrasi Umum, Dahniar serta Kepala UPTD Kebun Raya Balikpapan, Lukman Riyadi di ruang VIP Kantor Walikota Balikpapan.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud turut mengapresiasi atas capaian UPTD Kebun Raya Balikpapan, ia berharap agar inovasi Digitasi ini dapat dikembangkan lebih jauh, sehingga bermanfaatannya akan semakin terasa dan semakin luas.

“Selamat untuk inovasi Digitasi yang sudah terpilih menjadi Top Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021. Saya berharap inovasi ini tidak berhenti di sini saja tetapi juga mampu menginspirasi kabupaten/kota lain. Masyarakat akhirnya akan tahu tanam-tanam apa saja yang ada di Kebun Raya Balikpapan melalui inovasi tersebut,” ujar Rahmad Mas’ud, Rabu (10/11/2021).

Rahmad berharap, semua OPD, UPTD, Kecamatan maupun Kelurahan di Balikpapan, kedepan juga bisa melahirkan inovasi dalam rangka pelayanan publik ke masyarakat.

Sementara itu, Kepala UPT KRB, Arrizal Rahman mengatakan, latar belakang dibuatnya inovasi ini melihat situasi pandemi Covid-19 kala itu Kebun Raya Balikpapan (KRB) harus tutup sementara. Namun pelajar maupun masyarakat tak perlu khawatir, Kebun Raya Balikpapan mengembangkan inovasi untuk membantu masyarakat ataupun pelajar tanpa harus datang langsung ke kebun raya Balikpapan diantaraya melalui digitasi.

“Jadi inovasi ini mengarahkan ke pendidikkan, anak-anak sekolah ini tidak perlu datang lagi ke KRB,” jelasnya.

Dengan menggunakan telepon seluler atau handphone (HP), katanya, warga dapat mengetahui jenis-jenis tanaman yang ada di kebun raya Balikpapan, termasuk juga tahun berapa ditanam dan usia tanaman.

“Tinggal buka website cari saja koleksi tanaman tahun berapa 2006 misalnya, usia tanaman sudah 13 tahun sudah ada semua,” ujarnya.

Meskipun belum semua jenis tanaman yang bisa diakses pelajar maupun masyarakat. Karena dari 4.354 jenis tanaman baru sekitar 50 persen yang bisa diakses melalui HP.

“Kalau sekarang kebun raya sudah memiliki 4.354 tanaman koleksi, setiap tahun koleksi bertambah seribu. Untuk yang di barcode kan itu baru 50 persen, tapi koleksi menambah terus,” akunya.

Sejak inovasi diluncurkan pada tahun 2019 lalu, katanya, inovasi ini terus diperbaharui dan dikembangkan. Harapannya bisa memenuhi pengetahuan masyarakat mengetahui tanaman khas Kalimantan.

“Kunjungan sebelum pandemi itu sampai 65 ribu orang, pemandu kami 15 orang itu kadang sudah comot sana sini dan banyak yang gak ngerti tanaman apa, kemudian dibikin digitasi ini,” ujarnya.

Dia menambahkan, berbagai jenis khas tanaman Kalimantan yang ada di KRB diantaranya jenis ulin maupun meranti. “Ada ribuan jenis tanaman khas Kalimantan yang ada,” ujarnya.

Sedangkan saat ini jika pengunjung datang langsung ke Kebun raya Balikpapan hampir semua tanaman koleksi di area kunjungan dan edukasi dipasangi plang barcode.

“Barcode tersebut dipasang beberapa tanaman langka dan endemik,” paparnya.

Untuk memudahkan pengunjung melihat plang barcode ini bisa discan melalui aplikasi kebun raya Balikpapan atau melalui aplikasi scan barcode pada umumnya bisa juga membuka website www.kebunraya.balikpapan.go.id untuk melihat koleksi tanaman lainnya yang sudah terdapat di dalam website.

“Jadi pengunjung juga bisa belajar sendiri untuk mengenal dan melihat langsung tanaman itu sendiri,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply