Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan memberikan perawatan terhadap sebanyak 87 orang petugas pemilu yang mengalami sakit saat menjalankan tugas melaksanakan pemungutan suara lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, selama pelaksanaan Pemilu 2024 serentak, 14 Februari lalu hingga saat ini sudah tercatat ada sebanyak 87 petugas KPPS yang sempat jatuh sakit, dan beberapa diantaranya harus menjalani perawatan.

“Ini rinciannya, ada 47 petugas menjalani rawat jalan, baik di Puskesmas maupun TPS, dan 40 petugas sempat masuk rumah sakit. Kemudian ada satu petugas yang meninggal,” ujarnya, Selasa (27/2/2024).

Petugas KPPS yang meninggal ini, lanjutnya, bernama Ambiya (41) petugas KPPS TPS 31 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan. Almarhum sebelumnya sempat masuk rumah sakit pada Sabtu (17/2/2024) hingga Selasa (20/2/2024).

“Almarhum sempat pulang ke rumah dan kembali masuk rumah sakit pada 22 Februari hingga 27 Februari kemarin,” ujar Dio, sapaan akrabnya.

Almarhum Ambiya, kata Dio memang memiliki riwayat hipertensi berdasarkan data dari puskesmas saat proses skrining petugas KPPS.

“Yang bersangkutan juga sempat mendapatkan terapi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan, Noor Thoha mengatakan, meninggalnya anggota KPPS ini menjadi sebuah kehilangan bagi KPU. Apalagi ia berharap tahun ini tak ada korban jiwa yang timbul dari pelaksanaan Pemilu.

“Ini tentu kehilangan bagi KPU. Kami berharap sekali tidak ada korban pada Pemilu kali ini,” kata Thoha.

KPU Balikpapan juga akan mempercepat proses pemberian santunan bagi keluarga Almarhum.

“Besaran santunannya Rp 36 juta, kami akan proses supaya bisa cepat diberikan,” tutup Thoha.

Share.
Leave A Reply