Ada 10 Lubang Rembesan, BWS IV Dan DPU Akan Investigasi Surutnya Waduk Telaga Sari

Balikpapan,Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Samarinda akan melakukan investigasi, menyusul surutnya Waduk Telaga Sari, Balikpapan Kota.

‘’Pemkot masih menunggu arahan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Samarinda, untuk meminta petunjuk atau rekomendasinya, sehingga bisa segera dilakukan penganggaran perbaikan,” ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi usai melakukan inspeksi mendadak ke Waduk Telaga Sari, Balikpapan Kota, Selasa (18/5/2021).

Rizal mengatakan, di waduk ini ada sebanyak 51 meter kubik air yang masuk dan dialirkan, sehingga untuk mengantisipasi musibah seperti tahun 2007, maka Camat Balikpapan dan Lurah Telaga Sari dan Gunung Sari ini yang wilayahnya masuk dalam pembuangan air dari bendali Telagasari untuk lebih waspada dan mengaktifkan kegiatan siskamling, untuk lebih waspada jika tiba-tiba air dari atas mengalir dengan deras.

“Selain itu juga dilakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan pompa air dari BPBD dan DPU jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Andi Yusri Ramli yang mendampingi Wali Kota mengatakan, saat ini DPU sudah berkoordinasi dan mengkomunikasikan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Samarinda, terkait kondisi bendali Telagasari. Hal ini untuk mengambil langkah selanjutnya mengingat air yang harusnya ditampung di bendali ,ini sekitar 51 ribu kubik.

“Dari hasil komunikasi dan pemantauan di lapangan ada beberapa masukan yang kami sampaikan ke BWS salah satunya agar melakukan investigasi, agar bisa dideteksi aliran air kemana bisa diketahui,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air DPU Balikpapan Rita mengatakan, dari analisa sementara oleh DPU Kota Balikpapan yang secara tiba-tiba kering di Waduk Telaga Sari diduga adanya rembesan sekitar pintu pelimpah air.

“Sedikitnya ada 9-10 lubang rembesan yang diduga ada di dasar pondasi pintu pelimpah air yang biasa disebut boiling,” ujarnya.

Adapun rencana darurat yang akan dilakukan, katanya, diantaranya melakukan pengamanan fasilitas Bendali, termasuk memantau pelimpah tanggul keliling dan pintu penguras bendali.

“Namun untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi diperlukan investigasi terutama di tanggul dekat pintu penguras, termasuk kemungkinan adanya kerusakan struktur konstruksi bangunan pelimpah akibat kejadian ini,” jelasnya.

Rita menambahkan, kemungkinan investigasi akan memakan waktu lebih kurang satu bulan.

Tinggalkan Komentar