Aliansi Balikpapan Bergerak Gelar Aksi Unjukrasa di Kantor DPRD, Tuntut Perubahan dan Keadilan

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Ratusan warga. Kota Balikpapan yang tergabung dalam Aliansi Balikpapan Bergerak (Barak) menggelar aksi unjuk rasa dengan turun ke jalan. Warga yang berkumpul di simpang Balikpapan Plaza berjalan kaki menuju depan kantor DPRD Kota Balikpapan, sambil berorasi dan membentangkan sejumlah spanduk dan poster yang berisi tentang kecaman terhadap pemerintah.
Selain dilakukan sejumlah organisasi mahasiswa Balikpapan, aksi unjuk rasa ini juga ikuti sejumlah organisasi kemasyarakatan dan komunitas yang turut menyuarakan berbagai isu terkait masalah yang dirasakan warga Balikpapan.
Koordinator aksi, Dimas Aditya, yang juga merupakan Humas Aliansi Balikpapan Bergerak mengatakan, tujuan dari aksi unjuk rasa ini adalah untuk menuntut perubahan yang sudah lama dinanti oleh masyarakat.
“Banjir masih terjadi di mana-mana, padahal kita tahu bahwa Wali Kota Balikpapan sudah menjabat selama dua periode. Selain masalah banjir, kelangkaan gas dan solar, serta banyaknya jalan berlubang masih menjadi keluhan utama warga,” jelasnya.
Menurut Dimas, aksi ini juga mengangkat isu nasional yang berkaitan dengan kenaikan besar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Ia mengungkapkan bahwa terdapat warga yang merasa keberatan dengan kenaikan tarif PBB yang cukup drastis, yang mencapai angka sembilan juta rupiah.
“Kami juga telah berdiskusi dengan Wakil Wali Kota Balikpapan, namun beliau mengatakan bahwa uang yang telah dibayar tidak bisa dikembalikan dan akan mengendap di tahun depan,” tukasnya.
Selain itu, Dimas menyoroti ketidakadilan yang dirasakan masyarakat, di mana keterlambatan pembayaran pajak satu hari saja dapat dikenakan denda, sementara pihak pemerintah tidak dapat memberikan solusi atau pengembalian atas dana yang sudah dibayar.
“Apakah kami harus terus-menerus ditindas? Sementara kami sebagai masyarakat, ketika telat sehari saja sudah harus dikenakan denda. Itu hak kami, dan kami ingin hak tersebut dihormati,” ucapnya.
Sementara itu di lokasi, aksi unjuk rasa masih berlangsung dengan aksi membakar ban, meskipun sejumlah tuntutan masih belum mendapatkan tanggapan resmi dari pihak terkait hingga berita ini diterbitkan.
BACA JUGA