PASER, Gerbangkaltim.com- Anggota DPRD Kaltim H. Amiruddin mengajak masyarakat di Desa Sekurou Jaya untuk mewujudkan Pemilu damai tanpa cacian dan hinaan meski ada perbedaan pilihan.

“Mari kita wujudkan Pemilu damai, jangan saling mencaci dan memaki hanya karena beda pilihan,” kata Amiruddin saat sosialisasi wawasan kebangsaan (wasbang) empat pilar di Desa Sekurou Jaya Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser, Selasa (19/12).

Menurut Anggota DPRD Kaltim Daerah Pemilihan Paser – PPU ini, Pemilu merupakan bentuk kedaulatan rakyat dalam menentukan calon pemimpin lima tahun kedepan.

Oleh karenanya ia mengingatkan masyarakat untuk tidak golput pada Pemilu yang bakal digelar 14 Februari 2024 mendatang.

Lanjutnya, Pemilu juga merupakan bentuk kedaulatan rakyat yang tercermin dalam sila keempat yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Memilih presiden adalah upaya untuk mewujudkan sila-sila dalam Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dalam kegiatan sosialisasi ini Amiruddin menyosialisasikan empat pilar bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Empat pilar inilah, kata dia, berfungsi sebagai perekat persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan suku, agama, ras, termasuk perbedaan politik.

Pemilu yang merupakan pesta demokrasi rakyat untuk memilih calon pemimpin dan wakil rakyat, kata Amiruddin, merupakan implementasi dari pengamalan sila ke -4 Pancasila.

Dikatakan Amiruddin, selama proses pemilu berlangsung, terutama pada tahapan kampanye, kerap terjadi gesekan diantara para pendukung calon.

“Gesekan antara pendukung calon biasanya dimulai dari media sosial atau dunia maya, dan jika dibiarkan akan berlanjut di dunia nyata, ” katanya.

Karena itu, kata Amiruddin mengajak masyarakat yang bermedia sosial, untuk tidak memproduksi atau menyebarkan konten media sosial yang bisa memicu konflik di masyarakat.

“Sebagai warga negara yang beragama tentu kita diajarkan melakukan hal-hal baik dalam keseharian, termasuk ketika bermedia sosial selama tahapan pemilu agar terhindar dari perpecahan, ” Katanya.

Mewujudkan Pemilu 2024 yang aman, damai, dan berkualitas adalah tugas bersama tidak hanya tugas penyelenggara pemilu saja.

“Semua elemen masyarakat, pemerintah maupun penyelenggara pemilu memiliki kepentingan yang sama yaitu pemilu berjalan sukses, aman dan damai serta berkualitas,” katanya.

“Sila ke-4 menegaskan bahwa kedaulatan negara ada di tangan rakyat, sebagai bentuk kedaulatan ini, maka rakyat sebagai warga negara memiliki hak memilih pemimpin negara untuk lima tahun ke depan, ” katanya.(Adv/gk)

Share.
Leave A Reply