Angka Kecelakaan Turun 29 Persen, Operasi Zebra Mahakam 2025 Berjalan Efektif
Balikpapan, – Direktorat Lalu Lintas Polda Kalimantan Timur mencatat tren positif selama pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2025, yang berlangsung selama 14 hari mulai 16 – 30 November 2025. Dimana data menunjukkan adanya penurunan angka kecelakaan sebesar 29 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Pol Rifki, SH., SIK., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung kelancaran operasi tahun ini.
“Saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media dan seluruh masyarakat pengguna jalan di Kota Samarinda dan wilayah Kalimantan Timur. Operasi Zebra Mahakam ini kita laksanakan untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman menjelang Operasi Lilin Natal dan Tahun Baru 2026,” ujarnya, Selasa (2/12/2025) dalam Konprensi Pers pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2025, di Kantor Ditlantas Polda Kaltim.
Kecelakaan Turun, Korban Meninggal Menyusut Drastis
Selama Operasi Zebra Mahakam 2025, tercatat 16 kejadian kecelakaan, turun dari 19 kejadian pada 2024. Dari jumlah itu, korban meninggal dunia juga menurun tajam hanya dua orang, dibandingkan tujuh korban jiwa pada tahun sebelumnya.
Namun, korban luka berat meningkat dari enam menjadi 15 orang, sementara luka ringan menurun dari 14 menjadi 10 orang. Kerugian material justru naik cukup signifikan, dari Rp65 juta menjadi Rp121,8 juta.
Kombes Rifki menegaskan bahwa tren positif ini tidak terjadi begitu saja.
“Penurunan kecelakaan ini menunjukkan bahwa langkah preventif dan preemtif yang kami lakukan berdampak langsung pada meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas,” katanya.
Dominasi Sepeda Motor & Pengemudi Tanpa SIM
Analisis Ditlantas Polda Kaltim menunjukkan bahwa mayoritas kecelakaan masih melibatkan sepeda motor. Selain itu, faktor kelalaian juga muncul dari sisi pengemudi.
“Yang cukup memprihatinkan, sembilan pengendara yang terlibat kecelakaan ternyata tidak memiliki SIM,” ungkap Rifki.
Kelompok usia paling rentan mengalami kecelakaan berada pada rentang 21–25 tahun.
Jenis kecelakaan yang paling sering terjadi adalah tabrak depan-samping dengan lima kejadian, disusul tabrak depan-depan sebanyak tiga kejadian.
Lokasi kecelakaan didominasi jalan nasional dan provinsi, serta banyak terjadi di kawasan pemukiman.
Penyebab Kecelakaan: Ngantuk hingga Kurang Jaga Jarak
Penyebab kecelakaan beragam, namun kategori “lainnya” seperti pengendara mengantuk, kelelahan, atau kurang konsentrasi menjadi faktor terbanyak. Faktor lain yang menonjol adalah tidak menjaga jarak, pindah lajur, hingga melanggar batas kecepatan.
Penindakan Turun 15 Persen, Edukasi Diperbanyak
Selama Operasi Zebra Mahakam 2025, aparat melakukan 2.310 penindakan tilang, turun 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2.778 tilang).
Penindakan terdiri dari 1.543 tilang manual, 308 ETLE statis, dan 459 ETLE mobile.
Sementara itu, pemberian surat teguran justru meningkat menjadi 4.217 kasus, naik 9 persen dari tahun sebelumnya.
“Dalam operasi ini, kami lebih mengedepankan edukasi ketimbang represif. Tidak semua pelanggar langsung ditilang banyak yang kami berikan teguran dan pembinaan,” ujar Dirlantas.
Kegiatan Preemtif dan Preventif Meningkat Drastis
Polda Kaltim melakukan berbagai program untuk menekan angka pelanggaran mulai dari penyuluhan ke sekolah, kampus, pesantren, hingga perusahaan.
Beberapa capaian signifikan:
Penyuluhan meningkat 96 persen, dari 8.782 menjadi 17.282 kegiatan.
Pemasangan spanduk, baliho, pamphlet naik 33 persen, menjadi 18.987 kegiatan.
Kegiatan sambang komunitas: 1.729 kegiatan.
Sosialisasi ke sekolah/kampus: 1.103 kegiatan.
Sosialisasi ke perusahaan/pabrik: 1.555 kegiatan.
Kegiatan preventif (turjawali) meningkat 19 persen menjadi 24.187 kegiatan.
Operasi juga disertai ram check armada angkutan umum, pengecekan kelengkapan kendaraan dan pengemudi, serta patroli di titik rawan.
Rifki: “Kesadaran Masyarakat Mulai Meningkat”
Menutup pemaparannya, Kombes Pol Rifki menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan upaya edukasi dan penindakan terukur.
“Hasil tahun ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat mulai meningkat. Namun kami tetap meminta agar pengendara selalu mematuhi aturan demi keselamatan bersama,” tegasnya.
BACA JUGA
