Angkasa Pura Indonesia Regional VI Siapkan Terobosan Penanganan Delay Penerbangan Nataru 2025/2026
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Regional VI menyiapkan sejumlah terobosan strategis untuk meminimalkan keterlambatan atau delay penerbangan selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Terobosan tersebut mencakup pengelolaan operasional bandara hingga percepatan penanganan bagasi penumpang.
CEO Regional VI PT Angkasa Pura Indonesia, Farid Indra Nugraha, mengatakan bahwa pihaknya mengambil peran aktif dalam manajemen delay guna menjaga kelancaran arus penumpang di tengah lonjakan trafik Nataru.
“Inilah peran Angkasa Pura Indonesia untuk terlibat aktif dalam penanganan keterlambatan penerbangan. Salah satunya dengan percepatan proses pengambilan bagasi penumpang. Kami akan menurunkan tim khusus untuk mempercepat proses tersebut,” ujar Farid usai pembukaan Posko Terpadu Angkutan Udara Nataru 2025/2026 di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan, Senin (15/12/2025).
Farid menjelaskan, meskipun proses ground handling selama ini telah berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP), pihaknya masih menemukan adanya potensi keterlambatan dari sisi waktu pelayanan bagasi.
Menurutnya, standar waktu penanganan bagasi penumpang seharusnya berada di kisaran 15 menit dan maksimal 30 menit setelah pesawat tiba. Namun dalam kondisi trafik tinggi, waktu tersebut berpotensi melampaui batas ideal.
“Secara SOP sudah dijalankan dengan baik, tetapi dari sisi waktu masih perlu percepatan. Karena itu kami menurunkan tim tambahan untuk membantu agar penanganan bagasi bisa lebih cepat dan penumpang tidak menunggu terlalu lama,” jelasnya.
Selain fokus pada bagasi, Angkasa Pura Indonesia Regional VI juga mengaktifkan Posko Terpadu Angkutan Udara Nataru 2025/2026 lebih awal dibandingkan posko nasional.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari mitigasi dini terhadap potensi gangguan operasional, termasuk cuaca ekstrem yang dapat memicu delay penerbangan.
“Kami mengantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk faktor cuaca. Informasi cuaca akan terus kami kolaborasikan dengan BMKG dan kami sampaikan secara aktif kepada pengguna jasa, baik penumpang maupun maskapai,” tambah Farid.
Dengan berbagai terobosan tersebut, Angkasa Pura Indonesia Regional VI berharap dapat menekan angka keterlambatan penerbangan dan meningkatkan kenyamanan penumpang selama periode puncak Nataru di Bandara SAMS Sepinggan dan bandara-bandara lain di wilayah kerjanya.
BACA JUGA
