Bukan Sekadar Ruang Hijau, Taman Kota Juga Sebagai Ruang Tumbuh

Pemkot Balikpapan
Salah satu ruang terbuka hijau (RTH) yang dijadikan taman kota ramah anak di Kota Balikpapan, Rabu (30/7/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Keberadaan taman kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) di tengah di kawasan perkotaan dinilai memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh. Dimana taman kota tersebut berfungsi sebagai ruang belajar alami yang dapat menstimulasi perkembangan fisik, sosial, emosional, dan kognitif anak.

Psikolog anak dan keluarga RS Siloam Balikpapan, Patria Rahmawaty mengatakan, yang menilai bahwa salah satu tantangan perkembangan anak di era digital saat ini adalah minimnya interaksi langsung dengan lingkungan luar.

“Zaman sekarang anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, di depan layar. Padahal, otak dan tubuh mereka berkembang paling optimal ketika bergerak, bereksplorasi, dan bersosialisasi secara nyata. Di sinilah pentingnya peran taman kota,” ujarnya, Rabu (30/7/2025).

Taman kota jadi laboratorium kehidupan

Dikatakan Patria, taman kota yang ada saat ini dapat berfungsi sebagai “laboratorium kehidupan” bagi anak-anak. Ketika anak bermain di taman berlari, memanjat, meluncur di perosotan, atau berinteraksi dengan teman sebaya mereka tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga belajar.

“Permainan fisik di ruang terbuka membantu mengembangkan motorik kasar. Interaksi sosial di taman mengajarkan anak tentang empati, kerja sama, dan pengendalian emosi. Ini adalah bekal penting untuk masa depan,” jelasnya.

Menurutnya, lingkungan alami seperti taman kota juga mampu memberikan efek relaksasi yang signifikan. Kontak dengan alam, sinar matahari, dan udara segar terbukti secara ilmiah dapat mengurangi tingkat stres, kecemasan, dan risiko depresi, bahkan pada anak-anak.

“Saat bermain di taman, anak-anak mengalami pelepasan endorfin secara alami. Ini bagus untuk kesehatan mental mereka. Dibandingkan dengan permainan digital yang cenderung membuat anak pasif dan cepat lelah secara mental,” ungkapnya.

Taman yang aman dan ramah Anak

Dalam kesempatan itu, Patria menyampaikan tentang pentingnya desain taman kota yang ramah anak baik dari segi keamanan, kebersihan, maupun aksesibilitas. Menurutnya, tidak semua taman yang tersedia di kota-kota besar benar-benar fungsional untuk mendukung aktivitas anak.

“Taman kota bukan sekadar ada, tapi harus terawat dan dirancang sesuai kebutuhan anak-anak. Mulai dari arena bermain yang aman, jalur untuk bersepeda, tempat duduk yang teduh, hingga fasilitas toilet dan air bersih yang memadai,” paparnya.

Dikatakannya, harapannya Pemkot Balikpapan, dapat lebih serius dalam merawat dan memperluas ruang terbuka hijau yang inklusif untuk anak-anak.

“Kita bicara soal investasi jangka panjang. Taman kota bukan hanya soal estetika kota, tapi juga soal masa depan anak-anak kita,” tukasnya

Peran aktif orang tua sangat penting

Selain dari sisi pemerintah, Patria juga mendorong para orang tua untuk lebih aktif memanfaatkan taman kota sebagai bagian dari pola pengasuhan yang sehat. Menurutnya, waktu bermain bersama anak di luar ruangan bisa mempererat hubungan emosional dan membantu orang tua lebih memahami karakter anak.

“Cukup 1–2 jam bermain di taman setiap akhir pekan, manfaatnya sudah besar. Orang tua bisa bawa bekal piknik, baca buku di bawah pohon, atau ajak anak bermain permainan tradisional. Ini membentuk bonding yang lebih kuat dibanding hanya menonton TV bersama,” jelasnya.

Di sisi lain, keberadaan taman kota yang layak dan terjangkau menjadi salah satu indikator dalam penilaian Kota Layak Anak (KLA). Pemerintah kota yang berkomitmen menyediakan taman berkualitas ikut memperkuat upaya pemenuhan hak-hak anak atas ruang bermain yang aman, bersih, dan sehat.

Patria mengingatkan, anak yang terbiasa bermain di luar ruangan cenderung memiliki daya tahan tubuh lebih baik, kepercayaan diri yang lebih tinggi, serta keterampilan sosial yang lebih matang.

“Ini juga menjadi langkah preventif untuk menghindari risiko kecanduan gawai atau isolasi sosial. Anak-anak butuh dunia nyata, dan taman kota adalah salah satu pintu masuknya,” ucapnya.

Penataan harus dilakukan secara berkelanjutan

Patria mengharapkan, agar taman-taman kota tidak hanya dibangun sebagai proyek fisik, tetapi dikelola secara berkelanjutan. Pemerintah dan masyarakat harus bergandengan tangan menjaga fasilitas umum ini tetap nyaman dan fungsional bagi seluruh lapisan warga, terutama anak-anak.

“Jangan sampai taman jadi rusak, kotor, atau dialihfungsikan. Kita butuh lebih banyak ruang hijau, bukan sebaliknya. Kalau ingin generasi masa depan tumbuh sehat, bahagia, dan kuat secara mental, kita harus mulai dari sekarang,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar