Cegah Hoax dan Isu SARA, Bakesbangpol Paser Jalin Komunikasi Sosial dengan Ormas dan Mahasiswa
Paser – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Paser menggelar kemitraan dengan unsur Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Perguruan Tinggi melalui dialog dan diskusi dalam rangka menjaga stabilitas keamanan di daerah, di Tanah Grogot, Selasa (02/12/2025).
Kegiatan ini mengusung tema “Mewujudkan stabilitas sosial, politik dan keamanan serta mengantisipasi munculnya berita-berita hoax, ujaran kebencian dan Tindakan provokatif”.
Membacakan Bupati Paser, Kepala Bakesbangpol Paser, Nonding, menyampaikan salah satu dampak negatif dari cepatnya penyebaran informasi yakni kaitannya dengan Isu SARA, ujaran kebencian dan tindakan provokatif yang dapat memicu perpecahan di kehidupan masyarakat.
“Melalui forum ini saya mengharapkan adanya dialog konstruktif untuk membahas permasalahan tersebut. Daerah yang aman, stabil dan harmonis tidak terwujud begitu saja,” ucapnya.
Nonding mengingatkan pentingnya peran Ormas dan Perguruan tinggi dalam hal ini mahasiswa karena keduanya memiliki peran strategis.
Kata Nonding, Ormas merupakan representasi masyarakat dengan dinamika sosial yang ada di kehidupan dan Perguruan tinggi sebagai pusat ilmu pengetahuan, riset serta inovasi kebijakan.

“Mahasiswa para Gen-Z, erat kaitannya dengan media sosial, dapat memberikan kritik serta sarannya kepada pemerintah. Begitu juga dengan Ormas,” kata Nonding.
Pertemuan ini, kata Nonding, bisa membuka forum komunikasi dua arah, baik itu bertanya kepada narasumber, maupun diskusi bersama bagaimana menghindari berita hoax, SARA dan provokatif .
Pemerintah, lanjutnya, selalu membuka ruang kolaborasi dan siap memfasilitasi berbagai inisiatif positif antara Ormas dan Perguruan Tinggi dan ia mengajak momentum ini sebagai langkah awal memperkuat sinergi untuk menghadirkan lingkungan yang damai, produktif, serta mendukung kesejahteraan masyarakat.
Kabid Politik Dalam Negeri dan Ormas Bakesbangpol Paser, Hartono, menambahkan melalui kegiatan ini diharapkan ormas dan perguruan tinggi serta masyarakat umum dapat terhindar dari paparan hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi sosial.
“Kegiatan ini juga untuk membangun jejaring kemitraan dan komunikasi efektif antara Ormas dan Perguruan Tinggi serta Pemerintah Daerah,” kata Hartono.
“Selain itu dapat menumbuhkan kesadaran kritis dan etika bermedia di kalangan masyarakat, mendorong peran aktif Ormas dalam membangun kehidupan sosial dan politik yang damai, inklusif, dan toleran,” imbuhnya.
BACA JUGA
