Desa Loh Sumber Sukses Turunkan Angka Stunting: Libatkan Posyandu, PKK, dan Warga Secara Aktif

stunting
Kades Loh Sumber Sukirno, mengatakan bahwa keberhasilan signifikan dalam penurunan angka stunting di wilayahnya melalui kerja sama lintas sektor.

Gerbangkaltim.com, Tenggarong – Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menunjukkan keberhasilan signifikan dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya melalui kerja sama lintas sektor. Dari sebelumnya mencatat 18 kasus stunting, kini jumlah tersebut berhasil ditekan secara signifikan berkat keterlibatan kader Posyandu, tim PKK, dan masyarakat.

Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, mengungkapkan bahwa penurunan angka stunting dicapai melalui langkah-langkah strategis dan sesuai arahan dari Bupati Kukar.

“Penanganan stunting dilakukan sesuai petunjuk Bupati. Kami libatkan kader Posyandu dan tim PKK untuk memberikan makanan tambahan bergizi secara teratur. Semua dilakukan secara bersama-sama dan terstruktur,” jelas Sukirno, Minggu (25/5/2025).

Desa Loh Sumber saat ini memiliki lima Posyandu aktif dengan total 25 kader terlatih. Setiap posyandu diperkuat oleh lima orang kader yang secara konsisten memantau tumbuh kembang anak-anak balita di desa tersebut.

“Kegiatan Posyandu di desa kami berjalan aktif setiap bulan. Konsistensi ini sangat membantu mengidentifikasi potensi stunting lebih dini, sekaligus melakukan intervensi cepat,” lanjutnya.

Sukirno menambahkan, dalam dua tahun terakhir, kasus stunting menurun drastis. Bahkan, kasus yang tersisa saat ini lebih banyak terkait dengan masalah berat badan kurang, bukan stunting kronis.

“Alhamdulillah, dua tahun terakhir hanya tersisa dua atau tiga anak dengan masalah berat badan. Itu pun bukan kategori stunting berat,” tegasnya.

Keberhasilan ini tak lepas dari solidaritas seluruh elemen desa, termasuk dukungan orang tua balita, kader kesehatan, serta sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras agar tak ada lagi kasus stunting. Upaya ini adalah investasi masa depan untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan unggul,” pungkas Sukirno optimis.

Upaya Desa Loh Sumber menjadi contoh nyata bahwa penanganan stunting membutuhkan kolaborasi aktif dan edukasi berkelanjutan bagi masyarakat.


Sumber: Humas Pemkab Kukar

Tinggalkan Komentar