Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Kota Balikpapan merupakan satu dari 30 daerah yang masuk nominasi penerima Anugerah Tangguh Adhiwirasana tahun 2021 kategori Wira Sandya Laksana. Untuk itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud mengikuti sesi presentasi dan wawancara yang dilakukan oleh para panelis melalui video conference, Kamis pagi (28/10/2021).

Dalam sesi presentasi dan wawancara ini, Wali Kota Balikpapan didampingi sejumlah unsur Forkopimda dan stakeholder terkait dalam memberikan penjelasan dan menjawab pertanyaan para panelis dengan lugas dan penuh semangat, yakin dan dengan menampilkan data-data pendukung.

Diawal penjelasannya, Walikota Rahmad Mas’ud menjelaskan judul yang diangkat Pemkot Balikpapan yakni pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada klaster pekerja energi dan sumber daya mineral yang sesuai dengan kondisi lokal Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang Kaltim dan kota minyak, berkat dukungan dan inovasi yang dijalanan klaster pekerja sudah mulai melandai saat ini.

“Perlu di ketahui kasus pertama yang terjadi di Kota Balikpapan ditemukan pada 19 Maret 2020, saat ini pelaku perjalanan klaster nasional Bogor dan saat masih dibukanya jalur transportasi yang menyebabkan bertambah dan meluas menjadi transmisi lokal penduduk,” ujar Rahmad Mas’ud.

Dimana pada 2020 yang paling menonjol kasus Covid yakni setelah libur natal dan tahun baru 2021, terindikasi kasus dalam sehari bisa bertambah 307 kasus dan setelah libur idul firti meningkat tiga kali lipat mencapai 10 ribu kasus salah satu menyumbang cukup tinggi pada klaster pekerja energi dan sumber daya mineral.

“Berkat kerja keras yang tangguh, antara Pemot, forkopimda dan stakeholder di Balikapan, termasuk dengan pihak swasta dan masyarakat Kota Balikpapan, kasus semakin menurun dan laporan kasus kita saat ini sekitar 3 kasus dalam sehari,” ucapnya.

Saat ini Klaster pekerja seperti di kilang Pertamina Balikpapan yang mengambil contoh, pekerja kasus kilang saat ini melandai tersisa 3 yang masih isolasi, sembuh ada 174 orang dan meninggal 10 orang, hasil ditracking melalui rapid tes sebanyak 3879 dan tracking dengan tes PCR ada 4.303 orang .

“Adapun startegi pengendalian pandemi di sektor pekerja kami mengambil konsep dengan mengeluarkan surat edaran Walikota yang sampai saat ini sudah berjumlah 10 surat edaran yang dileluarkan Pemkot Balikpapam, kemudian bentuk Satgas di setiap perusahaan,” ujarnya.

Bahwa pemasalahan lain yang dihadapi Kota Balikpapan dengan kondisi geogarafisnya sebagai pintu gerbang Kaltim dan aktivitas masyarakatnya cukup sangat tinggi, kemudian ad objek vital yang beroperasi seperti RDPM, terbatasnya sarana dan prasarana tempat tidur isolasi, kurangnya oksigen dan testing PCR yang pada saat itu tracing kontak erat yang belum standar 1 banding 15, dimana diawal banyak yang pekerja dari luar sehingga tracing sulit dilakukan rata-rata tidak membawa keluarganya.

“Ada juga stigma negatif orang yang dinyatakan covid harus masuk isolasi terpusat, kemudian banyaknya isu hoax vaksinasi bahwa tapi hal ini hanya diawal saja,” ungkapnya.

“Untuk perusahaan di Kota Balikpapan juga banyak ikut memberikan bantuan kepada warga yang terdampak pandemi, meningkatkan prokes di perusahaan yang ada di Balikpapan,” sambungnya.

Rahmad menambahkan, untuk inovasi dalam bidang kesehatan diantaranya dengan mengeluarkan beberapa regulasi dalam hal ini Peraturan Walikota (Perwali) tentang peeyelanggaraan kota sehat dalam rangka adaptasi kebiasaan baru, kemudian pemberian sertifikat kepada perusahaan yang melaksanakan prokes, penambahan sentra vaksinasi, penyediaan bank data.

“Kami juga ada duta masker mengajak warga taat menjalankan prokes di lingkungan masyarakat, hal ini sebagai bentuk inovasi kami dalam penanganaan covid-19 yang ada di kota Balipapan, dan penerapan antigen baik pelabuhan dan bandara,” jelasnya.

Sedangkan Inovasi kesehatan di bidang sumber daya energi dan mineral dengan melaksanakan prokes, pemberiaan sertfikat kepada perusahaan di Balikpapan yang mampu menjalankan pencegahan penambahan kasus Covid-19.

Untuk inovasi dalam bidang ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi Balikpapan pada tahun 2020 telah bertambah 66,69 persen, seiring dengan banyaknya permintaan domestic ditengah pandemi covid-19, hal ini lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi kota lainnya yang ada di Kaltim.

“Prospek ekonomi kota Balikpapan di tahun 2021 diperkirakan akan tmbuh 3-4 persen bersumber dari industri pengelolah, sektor konstruksi, dan sekto transportasi,” tuturnya.

Pemerintah Kota Balikpapan juga berupaya memberikan sejumlah bantuan untuk peningkatan kesejahteraan sosial bagi yang terdampak pandemi, baik itu buruh, pelaku UMMK, PKL yang diberikan berupa bantuan tunai langsung.

“Kami juga membuat dapur umur yang difungsikan untuk menyiapkan makanan bagi warga yang terpapar Covid-19 dan sedangkan melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” tukasnya.

Share.
Leave A Reply