Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Polda Kaltim masih belum melakukan penyelidikan terhadap musibah terbakar dan tenggelamnya kapal Tugboat Blue Dragon 12 di perairan anak sungai Semoi, Mentawir, Penajam Paser Utara.

Dalam kejadian ini, kapal naas tersebut sedang bersandar setelah melakukan perjalanan menari tongkang tanpa muatan dari Kamal, Madura dengan membawa sebanyak 12 orang ABK termasuk nahkoda kapal.

“Tim kami dari Ditpolairud Polda Kaltim dan Polres, TNI AL, Basarna, dan KPLP masih melakukan pencarian terhadap korban yang masih dinyatakan hilang atas nama Eroll Samalo (60) di lokasi kejadian,”ujar Dirpolairud Polda Kaltim, Kombes Pol Donny Adityawarman, Minggu (24/7/2022).

Korban lanjutnya, saat kejadian sedang berada di dalam kapal dan kuat dugaan tidak sempat menyelamatkan diri, sehingga ikut tenggelam bersama kapal naas tersebut.

“Saat terjadi ledakan di kapal, korban di dalam kamarnya, jadi dugaan sementara korban ikut tenggelam bersama kapal Tugboat Blue Dragon 12,” tegasnya.

Dan saat ini, tim dilapangan tengah berupaya melakukan evakuasi terhadap korban,namun menunggu nahkoda kapal untuk menjelaskan posisi dan letak kapal saat kejadian.

Donny menambahkan, sedangkan untuk penyelidikan selanjutnya, akan dilakukan setelah proses evakuasi korban selesai dilakukan. Nantinya dimulai dengan pengangkatan bandan kapal dan kemudian dilakukan penyelidikan oleh Labfor terhadap penyebab terjadinya ledakan di kapal tersebut.

“Kendala dilapangan cukup banyak, salah satunya untuk mengangkat bangkai kapal tentunya diperlukan peralatan yang cukup besar,” tegasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo menjelaskan, setelah terjadi ledakan dan kapal terbakar, 10 menit kemudian kapal tenggelam. Saat itu ada 12 ABK di dalam kapal termasuk nahkoda.

“11 orang berhasil diselamatkan, 1 orang dinyatakan masih hilang, “ ungkapnya.

Ditambahkan, dari 11 orang ini 7 orang hanya mengalami trauma, sedangkan 4 orang lainnya mangalami luka dan dirawat di RS Pertamina Balikpapan, mereka masing-masing Chief Officer Garry Armando (35), Second Chief Officer Ibnu Kholiq (23), Oiler Riza Fahmi (30) dan Juru Mudi Jawwaruddin (50).

“Ada yang luka bakar, ada yang dislokasi bahu. Rata-rata itu,” ujarnya.

Para korban, lanjut Yusuf, seluruhnya belum bisa dimintai keterangan mengingat masih menjalani perawatan medis. Selain itu, korban yang sebagian besar merupakan warga Provinsi Jawa Timur juga perawatan psikis untuk menekan dampak traumatis yang dialami para korban.

“Para korban sementara belum bisa dimintai keterangan karena beberapa dalam perawatan medis, beberapa lagi ada perawatan psikologis traumanya,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply