Samarinda, Gerbang Kaltim.com – Dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sementara ini, hanya wilayah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang bertengger di zona kuning alias daerah dengan risiko rendah Covid-19, Sabtu (12/2/2022).

Selain itu, dua daerah lainnya, yakni wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kabupaten Paser/Tanah Grogot bergabung di zona oranye atau daerah dengan risiko sedang Covid-19.

Seperti dicatat Infografis Satuan Tugas (Satgas) Covid-19/Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui instagram resminya pertanggal 12 Februari 2022, tujuh kabupaten/kota lainnya berstatus zona merah atau daerah dengan kasus Covid-19 sangat tinggi.

Ketujuh daerah itu adalah Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kabupaten Berau dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Khusus Kabupaten Penajam Paser Utara ini, sehari sebelumnya, Jumat (11/2/2022), berstatus zona oranye. Dikarenakan datangnya 23 kasus terkonfirmasi Covid-19, maka sehari setelahnya daerah calon Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ini begeser ke zona membara.

Selain Penajam Paser Utara ketambahan kasus terkonfirmasi Covid-19, 9 kabupaten/kota lainnya di Kaltim juga mengalami penambahan kasus serupa.

Daerah lainnya yang ketambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 adalah Kabupaten Mahakam Ulu ketambahan 1 kasus. Kabupaten Kutai Barat 10 kasus. Kabupaten Paser 11 kasus. Kabupaten Berau 18 kasus.

Selain itu, Kabupaten Kutai Kartenegara 31 kasus. Kota Bontang 103 kasus. Kota Samarinda 108 kasus. Kabupaten Kutai Timur 110 kasus. Kota Balikpapan 300 lebih. Terbanyak.

Sehingga kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara keseluruhan di wilayah Kaltim selama dalam kurun waktu hampir 2 tahun berjumlah 161.718 kasus, setelah datangnya tambahan harian 771 kasus.

Untuk kesembuhan pasien berjumlah 153.727 orang yang dinyatakan sembuh, setelah datangnya 95 pasien yang selesai menjalani perawatan/isolasi pada hari yang sama.

Sedangkan kasus kematian bertambah 2 orang di wilayah “Bumi Etam” ini, sehingga jumlahnya menjadi 5.461 orang yang meninggal dunia selama setahun lebih. Dua tambahan itu datang dari Kota Balikpapan dan Kota Samarinda, masing-masing 1 orang.

Sementara, pasien yang menjalani perawatan hingga pecan kedua Februari ini menembus angka 2.530 orang.

Share.
Leave A Reply