Harga Beras di Mahulu Tembus Rp1 Juta Per 25 Kg, Pemprov Kaltim Gercep Salurkan 680 Ton Beras

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim bergerak cepat (gercep) mengirimkan stok berasnya sebanyak 680 ton bagi warga Kabupaten Mahakam Hulu yang mengalami kesulitan mendapatkan bahan pokok penting (bapokting) berupa beras.
Dimana kondisi kemarau panjang yang terjadi saat ini mengakibatkan pasokan distribusi logistik berupa beras di pedalaman Kaltim terganggu, sehingga harga bapokting di wilayah tersebut melambung tinggi terutama beras yang harganya mencapai Rp1 juta per 25 Kilogram (Kg).
Gubernur Kaltim, H. Rudy Mas’ud mengatakan, saat ini masyarakat Mahakam Ulu menghadapi krisis bahan pokok, khususnya beras, akibat terbatasnya jalur distribusi. Karena sungai yang selama ini sebagai jalur distrubusi mengalami kekeringan sehingga kapal dan perahu sulit menembus kawasan tersebut.
“Saudara-saudara kita di Mahakam Ulu memang kekurangan bahan pokok, terutama beras. Harganya sudah sangat tinggi, sekitar Rp1 juta per 25 Kilogram,” ujarnya, Sabtu (2/8/2025).
Dikatakannya, Menanggapi situasi darurat ini, Pemprov Kaltim langsung melakukan Gerak cepak dengfan menyalurkan bantuan beras dari cadangan stok Bulog di Kaltim. Dimana, total stok beras yang akan dikirim sebanyak 680 ton, untuk tahap pertama dikirim sebanyak 68 ton dengan menggunakan kapal kecil.
“Ini, kami kirim 40 ton dulu dalam dua tahap, nanti sisanya menyusul. Teman-teman di Kabupaten Mahulu yang akan mendistribusikan langsung ke warga,” paparnya.
Harus diakui, katanya, proses distribusi ini tidaklah mudah karena akses darat menuju Mahakam Ulu belum sepenuhnya terhubung. Jalur utama yang digunakan saat ini adalah sungai namun mengalamai kekeringan, sementara helikopter milik TNI dan Polri masih digunakan untuk kegiatan di luar daerah, termasuk di Kendari.
Selain itu, katanya, jika menggunakan helikopter kapasitasnya juga terbatas, hanya mampu mengangkut sekitar 600 kilogram per penerbangan. Kendala lain adalah kebutuhan bahan bakar tambahan karena jarak tempuh yang jauh dan keharusan mengisi ulang di Kutai Barat.
“Jadi teman-teman Pemprov Kaltim mendistribusikan beras ini dikirim melalui kapal kecil ke Ujoh Bilang di Kabupaten Mahulu,” ucapnya.
Untuk solusi jangka panjang, katanya, Pemprov Kaltim terus berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional guna mempercepat penyelesaian jalan darat dari Kutai Barat ke Ujoh Bilang.
“Insya Allah tahun ini jalan dari Kutai Barat ke Ujoh Bilang akan tersambung. Kalau akses terbuka, distribusi logistik ke Mahulu akan jauh lebih mudah,” pungkasnya.
Dengan penyaluran bantuan beras ini, Gubernur Rudy Mas’ud berharap beban masyarakat di Mahakam Ulu dapat berkurang sembari menunggu kondisi kembali normal dan akses distribusi pulih sepenuhnya.
BACA JUGA