Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menggelar workshop Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Blue Sky Hotel Balikpapan, Senin (20/3/2023).

Kegiatan tersebut juga dirangkai acara seminar, pameran dan perlombaan yang diselenggarakan pada 20-21 Maret 2023.

Hadir workshop dan seminar ini diantaranya, Direktur Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK, Novrizal Tahar, Staf Ahli Bidang III Gubernur Kaltim Christianus Benny, Wali Kota Balikpapan, Wali Kota Bontang, Kepala DLH PPU, Wakil Bupati Nunukan, Wakil Wali Kota Pontianak, dan Sekda Palangkaraya, serta lainnya.

Direktur Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK, Novrizal Tahar mengaku tagline zero waste dan zero emisssion merupakan lompatan paradigma baru dalam Nationally Determined Contributions (NDCs) yaitu komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (Mitigasi).

“Itu ada lima sektor, salah satunya sektor weste (Limbah) dan ini terjadi peningkatan komitmen pada 2030 harus menurunkan 40 juta ton CO2e,” ujarnya.

Dikatakannya, dalam waktu Panjang yang Panjang KLHK akan mewujudkan Net Zero Emisssion (netralitas karbon).

“Jadi dalam konteks itulah HPSN 2023 ini kita mencoba membangunkan komunikasi publik, menyiapkan skenario bagaimana pengelolaan sampah Indonesia ke depan,” paparnya.

Tahar menyampaikan, ada tiga hal besar yang pertama adalah kebijakan less landfill policy akan menjadi determinan. Sebab, pihaknya ingin mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari pengelolaan sampah. Sumber utamanya adalah dari gas metan yang dikeluarkan dari landfill atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).Apalagi TPA, kata dia, dioperasikan secara pendamping.

“Yang kedua adalah mendorong perubahan perilaku masyarakat yang kita sebut merubah perilaku gaya hidup minim sampah dan terakhir kita ingin membangun industrialisasi pengelolaan sampah,” paparnya.

Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan, Mini Farida mengatakan tujuan kegiatan HPSN 2023 ini sebagai wadah berbagi pengetahuan pendalaman dan penyerapan pengelolaan sampah diberbagai pihak yang dan di ekoregion Kalimantan.

“Rangakaian HPSN ini kita mulai dari Februari dari kegiatan pengambilan sampah bersama Dinas Dlh Balikpapan, serta acara workshop, seminar, pameran dan perlombaan,” ujarnya.

Staf Ahli Bidang III Gubernur Kaltim, Christianus Benny mengaku Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim sangat mendukung kegiatan ini.

“Dengan dikeluarkannya UU Nomor 8/2008 tentang pengelolaan sampah beserta aturan-aturan turunannya menjadi titik perubahan paradigma pengelolaan sampah di Indonesia,” paparnya.

Menurutnya, inovasi dan terobosan harus terus dilakukan oleh semua pihak, tidak hanya oleh pemerintah dan pemerintah daerah saja.

“Harus kita sepakati bahwa pengelolaan sampah itu harus dilaksanakan bersama-sama tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah,” jelasnya.

Dikatakannya, momentum HPSN ini menjadi titik perubahan paradigma baru pengelolaan sampah sesuai dengan temanya “Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat”

“Sebagaimana amanah dari UU 18/2008, jalan dan proses kita masih panjang, HPSN ini tidak hanya berhenti pada saat ini aja. Kita harus tetap bersatu padu dan tetap berkolaborasi satu dengan yang lainnya untuk Kalimantan yang lebih baik,” tutupnya.

 

Share.
Leave A Reply