Ingatkan Ke Masa 70-80, Pemkot Gebyar Kuliner Tempo Doeloe

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Pemkot Balikpapan melalui Dinas Pemuda Olaharaga dan Pariwisata (Disporapar) meresmikan peluncuran Gebyar Kuliner Tempo Doeloe di halaman Plaza Bunsay, Balikpapan Barat, Jumat (1/9/2023).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Disporapar Kota Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma mewakili Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Gebyar Kuliner Tempo Doeloe bertujuan untuk mengingatkan kembali makanan atau kue khas tradisional di Balikpapan termasuk di era 70-80 silam.
Wali Kota Balikpapan dalam sambutanya yang dibacakan Kepala Disporapar Kota Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma menyatakan apresiasinya atas terselenggarakan Gebyar Kuliner Tempoe Doeloe. Hal ini sebagai salah satu upaya menggerakan ekonomi masyarakat sekaligus melestarikan budaya.
“Kuliner sebagai warisan budaya Indonesia merupakan kekayaan yang dimiliki Balikppaan. Hal ini tidak lepas dari keberagaman suku dan budaya yang tinggal dan menetapa di kota kta. keberagaman ini potensi pariwisata yang sangat besar,” ujarnya.
Dikatakannya, jika di Balikpapan ada 10 suku maka sedikitnya ada 10 jenis makanan, 10 pakaian tradisional, 10 bahasa seni dan budaya dan sebagaianya.
“Jika ini dikelola dengan baik ini bisa jadi event yang menarik minat kunjungan wisatawan,” ungkapnya.
Dikatakannya, pariwisata merupakan masa depan Kota Balikpapan, untuk itu berbagai strategi dan kebijakan dibuat untuk mewujudkan industri pariwisata semakin maju dan berkualitas.
“Untuk menuju kesana perlu ada peningkatan kualitas SDM pariwisata. Kita bisa melihat fokus pemerintah baik pusat maupun daerah giat mengembangkan sektor pembangunan masyarakat yang berbasis renewable, resources atau sumber daya terbarukan sehingga langkah mengurangi ketergantungan pada SDA yang selama ini mendominasi struktur pendapatan daerah,” tegasnya.
Pihaknya meyakini bahwa industri kuliner tidak hanya milik pengusaha besar tapi telah menjadi milik berbagai kalangan masyarakat termasuk ibu-ibu di rumah, pekerja, masyarakat desa yang tumbuh ragam kuliner dengan kesederhanaan.
“Saya berharap pelaku kuliner terus bersemangat dan terus belajar menjadi lebih baik dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat saat ini maupun tahun kedepan ketika IKN mulai dihuni,” tutupnya.
BACA JUGA