Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Ketersediaan listrik berkualitas adalah kunci untuk menggerakkan ekonomi. Oleh karena itu, PLN terus berkomitmen memberikan layanan listrik terbaiknya.

Dan untuk memastikan hal tersebut, PLN Unit Induk Penyaluran dan Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan untuk menyiapkan talenta terbaiknya sebagai tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).

Tim PDKB ini merupakan pasukan elit PLN yang terlatih untuk melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian peralatan serta komponen kelistrikan tegangan tinggi 150 kV dalam keadaan bertegangan tanpa memadamkan aliran listrik ke pelanggan. Sehingga pelanggan tetap bisa menikmati aliran listrik meski mereka tengah bekerja.

Salah satunya seperti yang dilakukan PDKB UPT PT PLN Gardu Induk di Karang Joang, harus menempug medan yang berat melalui jalan setapak, melawati perkampungan dan hutan belantara untuk menuju transmisi di Tower 10 Harapan Baru, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara untuk melakukan perbaikan isolator korosi.

Asisten Manager PDKB UPT PT PLN Kaltimra Muhamnmad Azis Shidki mengatakan, kegiatan hari ini adalah pergantian isaloator yang merupakan penopang konduktor transmisi di Tower 10 Harapan Baru, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara yang telah dicek melalui land up inspection dan terlihat anomali korosi, maka harus dilakukan penggantian dengan yang baru.

“Jadi ini pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan kondisi, dimana kondisi ini didapat dari land up inspection,” ujarnya.

Kerusakan pada isolator ini, lanjutnya, selain korosi juga bisa pecah akibat sambaran petir, atau ada bagian-bagiannya yang hilang dicuri orang.

“Hari ini pergantian dilakukan untuk 11 keping isolator, dimana pengerjaan yang dilakukan selama satu jam setengah,” ucapnya.

Menurut Azis, dalam pengerjaan ini dilakukan oleh Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang dalam satu tim ini ada sebanyak 12 orang.

“Pemasangan ini dilakukan dalam tegangan 150 kV dengan ketinggian tower 33 meter, “ paparnya.

Dikatakannya, dalam pemasangan ini tantangannya adalah pemasangan dilakukan dalam keadaan bertegangan, namun demikian Tim PDKB ini telah mendapatkan pelatihan kompetensi bersertifikasi.

“Tantangan lainnya adalah, medan dan cuaca, dimana jika hujan terjadi saat pemasangan, maka demi keselamatan petugas, maka pekerjaan harus dihentikan,” ucapnya.

Dalam pemasangan ini dibagi, dua tim yakni Tim Top Crew dan Tim Ground Crew, dimana yang ada di top crew ada 6 orang untuk yang dibawah ada 4-6 orang.

Dikatakan, dalam pemasangan ini menggunakan metode hot stick, dimana petugasnya menggunakan full body harnesses, helm, kacamata, sarung tangan dan sepatu safety. Dan untuk pengaman tegangan menggunakan stik isolasi yang dibersihkan sebelum digunakan kemudian diukur dengan isolation tester untuk memastikan sebelum digunakan telah memenuhi standar.

“Setelah semua persiapan dipastikan baik, maka barulah dimulai pekerjaannya,” tegasnya.

Di Kaltim, katanya, ada sebanyak 2.500 tower yang harus dipantau, dimana setiap tahu ada 500 tower yang dilakukan pengecekan. Dimana tiap bulan dilakukan pengecekan oleh petugas ground patrol yang melakukan pengecekan satu kali dalam sebulannya minimal.

“Nah, untuk pengecekan naik ke atas tower dilakukan satu tahun sekali,” paparnya.

General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengatakan, interkoneksi di Pulau Kalimantan sudah tersambung sepanjang 2.824 Kilometer dengan jumlah tower sebanyak 11.600 tower.

“Ini yang harus kami jaga, apakah cukup dengan petugas PLN yang ada, jawabnya tidak cukup, untuk itu perlu peran serta warga dalam bersama-sama menjaga aset milik negara obyek vital nasional. Tower ini untuk kepentingan masyarakat, bukan hanya PLN semata, ketika ada tower yang mengalami gangguan, maka yang merasakan seluruh masyarakat, bukan hanya pada lampu namun juga ada bisnis yang tidak berjalan,” ujarnya.

Dikatakannya, saat ini beban di Pulau Kalimantan sebesar 1.997 atau 1 Giga, dan kalau dibandingkan dengan tahun lalu, maka pertumbuhannya sudah 13 persen y-o-y. Hal ini menunjukan pertumbuhan ekonomi, dimana masyarakat bisa menikmati listrik dan industrinya bisa berjalan.

Dikatakannya, saat ini total jumlah personel PDKB di Kalimantan ada sebanyak 61 orang, dimana 3 group yang menangani jaringan dan 2 group yang menangani Gardu Induk.

“Sebelumnya, untuk melaksanakan pemeliharaan, kami perlu memadamkan sementara aliran listrik di instalasi yang akan diperbaiki. Namun setelah adanya tim PDKB, pekerjaan dapat dilakukan tanpa perlu padam. Pasokan listrik PLN akan selalu kontinu, terus-menerus meskipun ada pemeliharaan jaringan,” tegasnya.

Salam menambahkan, tim PDKB yang disiapkannya memiliki kompetensi dan keahlian yang tinggi. Sebelum bertugas, mereka telah dibekali dengan pelatihan intensif oleh narasumber yang kompeten di bidangnya. Hal ini dilakukan untuk membekali personil dengan kemampuan mengingat pekerjaan yang dilakukan memiliki kompleksitas dan risiko yang tinggi.

“Sebelum nanti bertugas, personil sudah kami training dengan kompetensi PKDB basic dan advance selama enam minggu,” tukasnya.

Dalam menjalankan tugasnya, katanya, Tim PDKB harus mengedepankan konsep zero accident, patuh pada Standar Operasional Prosedur (SOP), kerjasama tim, dan profesionalisme kerja.

“Tim PDKB merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam upaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply