Judul : 700 Pekerja Penghuni HPK I Terdampak, Diduga Akibat Alat Elektronik

kebakaran ikn
Tim Inafis Polres Penajam Paser Utara melakukan olah TKP di Rumah Susun Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) 1 Tower Nusa Indah, Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terbakar Rabu (1/10/2025) sekitar pukul 17.30 WITA kemarin.

Penajam Paser Utara, Gerbangkaltim.com – Ratusan pekerja penghuni Rumah Susun Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) 1 Tower Nusa Indah, Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Ibu Kota Nusantara (IKN) terdampak akibat musibah kebakaran yang terjadi Rabu (1/10/2025) sekitar pukul 17.30 WITA kemarin. Dugaan sementara asal api dari barang elektronik milik pekerja bangunan.

Kapolres Penajam Paser Utara (PPU) AKBP Andreas Alex mengatakan, sekitar 700 pekerja yang menghuni rusun tersebut terdampak langsung dan kehilangan tempat tinggal. Meski demikian, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan.

“Api berhasil dipadamkan pada pukul 19.30 WITA. Setelah itu, petugas melakukan pendinginan agar tidak ada sisa api yang menjalar,” ujar, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, bangunan semi permanen setinggi empat lantai itu terbuat dari material modular panel yang relatif tidak mudah terbakar. Namun, barang-barang penghuni seperti kasur, pakaian, serta peralatan pribadi mempercepat api merambat ke kamar lain.

Satu tower tersebut memiliki panjang 40 meter, lebar 15 meter, dan tinggi 15 meter, dengan total 56 kamar. Setiap kamar dihuni 10–12 orang pekerja.

“Dugaan awal kebakaran berasal dari kamar 305 dan 306. Kendati demikian, titik api belum bisa diakses karena lantai yang rapuh usai terbakar,” jelas Kapolres.

Polisi bersama tim Laboratorium Forensik Polda Jatim rencananya akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah akses aman.

“Untuk penyebab pasti masih menunggu hasil forensik. Namun dari saksi-saksi awal, ada kebiasaan penggunaan alat elektronik tambahan yang dilarang, seperti mengecas HP, powerbank, vape, hingga pemanas air,” tambahnya.

Sejauh ini, lima saksi sudah dimintai keterangan, terdiri atas pekerja, petugas keamanan, dan pihak pengelola rusun. Polisi juga telah memasang garis polisi untuk menjaga lokasi tetap steril.

“Tim identifikasi masih bekerja. Kami pastikan penyebab kebakaran harus berdasarkan bukti forensik agar hasilnya valid,” tegas AKBP Andreas.

 

Tinggalkan Komentar