Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma mewakili Wali Kota Balikpapan meresmikan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kang Prona dan Kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Prona Lestari yang berada di Jalan Prona III Kelurahan Sepinggan

Kegiatan ini sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober lalu.

Dimana kelompok ini hadir sebagai solusi bagaimana mengelola sampah di sumbernya dan menciptakan pangan sehat di RT 18, 19 dan RT 54 serta pembentukan Pokdarwis yang menjadi solusi bagi Kota Balikpapan sebagai penyangga IKN Nusantara.

Hadir dalam pembentukan ini Sekretaris Kecamatan Balikpapan Selatan Bambang Subagya, Perwakilan dari Kelurahan Sepinggan, KBA Balikpapan, Korwil Astra Group, Angkasa Pura, Pegadaian, DKUMKMP Balikpapan, Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan.

Kepala Disporapar Kota Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma mengatakan, Pemkot Balikpapan mengapresiasi dan memberikan semangat serta akan memberikan arahan untuk pembentukan Pokdarwis Kang Prona tersebut.

“Saat ini ada 78 Pokdarwis yang tersebar di Balikpapan saat ini dan akan lahir satu lagi. Bergerak disektor pertanian dalam hal ini budidaya Palawija menjadi sangat unik dan berbeda dari pokdarwis lainnya,” ujarnya, Senin (6/11/2023).

Ratih menambahkan, hal-hal apa saja yang menjadi dasar pembentukan dari sebuah Pokdarwis. Misalnya yang pertama tanahnya tidak bersengketa dan bersepakat area digunakan sebagai tempat wisata. Sedangkan pengurusannya diharapkan dari masyarakat sekitar.

“Adapun yang perlu diperhatikan lainnya yakni mempunyai akses keluar masuk yang memudahkan pengunjung. Berbicara soal pariwisata adalah memberikan kebahagiaan para pengunjung, hal ini harus ditunjang beberapa fasilitas lainnya seperti toilet, pembuatan home stay ataupun vila di Pokdarwis, jaringan Wifi juga penting dan souvenir nya juga dipersiapkan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Ratih Kusuma juga menjabarkan apa itu tujuh Sapta Pesona Wisata yang dipersiapkan mulai dari aman, tertib, indah, bersih, rapi, sejuk, ramah dan kenangan

“Ini kaitannya sebuah pendirian kelompok sadar wisata. Bisa tertarik ke suatu destinasi. Kami ucapkan terimakasih atas inisiatif membetuk Pokdarwis dilingkungan ini dan segera akan melantiknya dan siap bekerjasama dengan Disporapar Kota Balikpapan,” tukasnya.

Sekcam Balikpapan Selatan Bambang Subagya sangat mendukung pembentukan itu. Dirinya berharap timbunan sampah dilingkungan Prona III Kelurahan Sepinggan dapat teratasi.

Dirinya pun menjabarkan kenapa di RT 18 Kelurahan Sepinggan yang dipilih untuk dijadikan pilot project itu. Pada tahun 2021 lalu kawasan ini menjadi juara CGH Kota Balikpapan. Banyak keunggulannya seperti bank sampah aktif, ada kelompok UMKM.

“Lingkungan hijaunya di wilayah ini masih 70 persen sedangkan selebihnya permukiman. Bank Sampah RT 18 ini paling aktif sedangkan RT 54 juga ada bank sampah Prona Berseri dan RT 19 ada Dewan Kemakmuran Masjidnya sudah punya pengelolaan sampah yang baik. Kami mohon bisa diberikan bimbingan dari dinas terkait,”ungkapnya.

Sedangkan perwakilan DP3 Kota Balikpapan Roy sangat dan siap mendukung baik secara teknis akan selalu mendampingi baik itu dari teknis bertanam, budidaya dan lain-lainnya.

Sementara itu Ketua Kelompok P2L Prona Lestari Abdul Rahman mengatakan, pembentukan ini dalam rangka mencoba mengajak masyarakat memilah sampahnya dari sumber. Dimana sampah anorganik bisa dimanfaatkan di Bank Sampah sedangkan sampah organiknya akan digunakan untuk media tanam untuk dipakai menanam.

“Kami hadir untuk memperkenalkan kepada warga bahwa bertani itu tidak ribet, namun kami disini memanfaatkan segala yang bisa digunakan seperti peti kayu bekas di pasar Sepinggan yang tidak dimanfaatkan serta ban bekas dari beberapa perusahaan pun menjadi sasarannya untuk dapat digunakan untuk menanam palawija,”ucapnya.

Arealnya berada dilahan milik salah satu warga RT 18 Gatot untuk dimanfaatkan sebagai eduwisata palawija dengan menanam semua jenis tanaman holtikultura seperti terong, tomat, melon dan memperbanyak menanam cabai yang harganya tidak pernah stabil.

Dan juga dimanfaatkan perkemahan, gathering yang nantinya semua akan disiapkan sarana dan prasarananya pendukung lainnya. Hal ini juga sudah ditunjang dengan banyaknya olahan produk-produk UMKM warga sekitar seperti olahan minuman jamu, salad buah, keripik tempe, cimi-cimi maupun olahan produk lainnya dalam memanfaatkan komoditi yang ada di wilayah itu untuk dijadikan produk unggulannya.

“Untuk mendukung itu tentu peran masyarakat yang ada di RT 18, 54 dan RT 19 mengajak untuk merubah perilakunya. Harapannya perilaku masyarakat untuk bergaya minim sampah dapat terbentuk. Dan dengan pembuatan wisata edukasi tersebut dapat menjadi pilot project di Kelurahan Sepinggan,” tutupnya.

Share.
Leave A Reply