Kelambu Air Efektif Cegah DBD, Jika Demam Banyak Minum Air Putih
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan menggencarkan edukasi penggunaan kelambu air yang merupakan inovasi dari DKK Balikpapan dalam menekan perkembanga biakan nyamuk Demam Berdarah Dengue. Kegiatan ini dilaksanakan tim Pemusnahan Jentik di RT 23 nomor 45, Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan.
“Kelambu air ini digunakan untuk menutup tempat penampungan air yang bisa jadi tempat berkembangnya jentik nyamuk DBD,” ujar Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty, Kamis (29/9/2022).
Kelambu air ini, lanjutnya, dibagikan secara gratis ke masyarakat yang memiliki tempat penampungan air, dimana bentuknya sederhana sehingga dapat di contoh dan dibuat masyarakat sendiri.
“Jadi kelambu air ini juga bisa dibuat pelaku UMKM di Kota Balikpapan,” ucapnya.
Dikatakannya, seluruh kelurahan di Kota Balikpapan sudah distribusikan kelambu air melalui 27 Puskesmas yang dilakukan oleh para kader Jumantik yang akan langsung membagikan ke masyarakat.
“Jumlahnya yang dianggarkan APBD Kota untuk pengadaan larvasida (abate) sebesar Rp 430 juta, dan kalau untuk pengadaan kelambu air sekitar Rp 40 juta, karena hanya stimulan,” ungkapnya.
Selain itu, katanya, DKK juga melakukan fogging menggunakan bahan kimia. Dimana fogging ini menjadi alternatif terakhir jika memang terjadi kasus ada penularan antar tetangga dalam satu RT.
“Harus diakui masih banyak masyarakat yang enggan menggunakan larvasida karena bau , takut keracunan, sehingga sambil kami lakukan sosialisasi terus menerus. Padahal, dari sisi perencanaan larvasida ini disiapkan untuk seluruh rumah tangga, dan ini gratis,” tegasnya.
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menyebutkan, hingga September tahun ini, ada sebanyak 1.033 kasus demam berdarah dengan 3 kasus kematian.
“Minggu lalu yang meninggal usia 3 tahun. Hanya sehari saja di rumah sakit meninggal,” ucapnya.
Saat ini Unit Gawat Darurat (UGD) di rumah sakit, katanya, memang sudah dipenuhi pasien yang di duga terpapar penyakit demam berdarah. Karena sejak awal telah meminta warga yang mengalami demam agar langsung dibawa ke fasilitas kesehatan.
“UGD-UGD penuh karena memang menyarankan setiap ada demam jangan berlama-lama di rumah,” paparnya.
Dio sapaan akrabnya meminta warga yang sakit untuk tidak asal meminumkan anaknya obat-obatan yang dibeli. Namun harus mengutamakan langsung membawa pasien ke puskemas atau rumah sakit sehingga bisa langsung mendapatkan penanganan.
“Jangan minum-minum obat yang dibeli sendiri, lebih baik langsung saja ke puskesmas atau ke klinik denan gunakan BPJS,” katanya.
Menurutnya, laboratorium di puskesmas juga sekarang sudah bisa cepat mendeteksi demam berdarah. Karena kekuatirannya bukan hanya demam berdarah, tapi juga COVID-19 karena masih pandemi.
“Untuk pemeriksaan demam berdarah di puskesmas lab nya sudah lebih baik, sudah ada reagen yang bisa menentukan ini kasus demam berdarah,” ujarnya.
Kepada orang tua jika anaknya mengalami demam atau ada keluarga lainnya, maka disarankan lebih banyak minum air putih karena demam menguras cairan.
BACA JUGA