Komisi III Sidak Proyek Jalan dan Drainase di Kampung Baru Ujung

DPRD Kota Balikpapan
Komisi III DPRD Balikpapan ini dipimpin langsung Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Alwi Al Qodri melakukan sidak ke lokasi Proyek Peningkatan dan pembuatan saluran drainase di Jalan Wolter Mongonsidi, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat yang sempat viral di media social akibat saluran drainasenya yang berkelok. Senin (14/8/2023).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Komisi III DPRD Kota Balikpapan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Lokasi Proyek Peningkatan dan pembuatan saluran drainase di Jalan Wolter Mongonsidi, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat yang sempat viral di media social akibat saluran drainasenya yang berkelok.

Proyek senilai Rp3,8 Miliar lebih ini, dilaksanakan Kontraktor PT Azka Jaya Konstruksi, namun mendapatkan keluhan warga akibat peningkatan jalan yang terlalu tinggi dan pembuatan saluran yang tidak sesuai rencana.

Sidak Komisi III DPRD Balikpapan ini dipimpin langsung Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Alwi Al Qodri didampingi anggota Komisi III H Haris, Fadlian Noor, Syarifuddin Oddang, Jafar Siddiq dan Hj Suwarni. Hadir pula Kadis PU Rita, Camat Balikpapan Barat Arief Fadillah dan Seklur Baru Ulu Daur serta warga setempat.

Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri mengatakan, proyek pembangunan jalan ini dilakukan atas permintaan warga, namun saat dilaksanakan muncul keluhan warga.

“Ini hanya karena kurang sosialiasi dan komunikasi saja, untuk itu kami minta kontraktor untuk melakukannya meski proyek sudah berjalan,” ujarnya.

Dikatakannya, yang menjadi keluhan warga adalah pertama soal ketebalan jalan yang mana rumah disini ada 30-40 tahun agak rendah sehingga waktu dibangun tinggi jalan ini agak mencolok.

“Kan, kalau mau maju harus dibagusin jalannnya tapi mengikuti rumah lama agak merepotkan juga,” ungkapnya.

Menurut Alwi, mengapa ketebalan jalan hingga 40 cm, hal ini karena jalanan tersebut kerap dilinitasi kendaraan bertonase besa, sehingga jalannya harus kokoh kualitasnya.

“Jalan ini sering dilintasi kendaraan yang melintas bertonase besar, kalau tidak kokoh jalan akan hancur lagi,” tegasnya.

Sedangkan untuk drainase yang berkelok, katanya, hal ini karena saluran yang dibuat menabrak tiang listrik, sehingga untuk menghindarinya terpaksa dikelokan. Dan pihak PLN sudah disurati, tapi tidak ada jawaban. Disisi lain warga juga menginginkan proyek cepat selesainya, akhirnya saluran drainasenya menyesuaikan dengan tiang PLN.

“Kalau tiang PLN bisa dipindah otomaris bisa lurus saja drainasenya,” jelasnya.

Kalau namanya proyek jika amburadul ini sementara wajar, hingga proyek ini selesai dikerjakan, sehingga mohon pengertian dari warga sekitar.

“Kita minta mohon perhatian warga agar mendukung pekerjaan ini karena ini semua demi kebaikan warga,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala DPU Kota Balikpapan Rita mengatakan, untuk di lapangan pihaknya sudah menjelaska ke warga bagaimana terhadap pekerjaan di lapangan kalau pun ada komplain warga hal tersebut sudah sosialisasi.

“Nanti akan ada sosialisasi lanjutan tentang teknis pekerjaan ke warga,” ujar Rita.

Termasuk ada beberapa tiang listrik dan tiang telkom di lapangan kita melihat kondisi di lapangan juga yang penting tidak patah 45 derajat atau 90 derajat.

“Yang penting elevasi salurannya untuk bisa dijaga,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar