Jakarta, Gerbangkaltim.com – Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan mendapatkan penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2024. Program yang mendapatkan penghargaan tersebut adalah Program Pengolahan Limbah Terpadu (Pelita Borneo) untuk kategori Mengembangkan Edukasi Perubahan Iklim.

Penyerahan penghargaan diserahkan oleh Chairman La Tofi School of Social Responsibility La Tofi kepada perwakilan PT KPI Unit Balikpapan di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Rabu (17/01).

“Saya ingin memberikan penghargaan yang luar biasa kepada Pertamina. Yang saat ini mereka tidak lagi hanya memikirkan mengembangkan pemasaran atau mencari ladang-ladang (minyak) baru. Tapi yang mereka pikirkan saat ini adalah bagaimana mengembangkan kehidupan masyarakat, bagaimana melakukan recovery lingkungan hidup,” kata La Tofi dalam sambutannya saat membuka acara.

Indonesia Green Awards tahun ini diikuti oleh 93 perusahaan dengan 155 program, dimana 70 program peraih penghargaan diraih oleh Pertamina Group. Sehingga Pertamina mendapatkan predikat The Guardian dengan 5 bintang dari 11 kategori yang ada.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati juga dinobatkan sebagai Eco Star Of The Year pada ajang ini. “70 unit operasi Pertamina Group mendapatkan penghargaan pada ajang ini. Melalui program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang berorientasi terhadap lingkungan dan pelestarian alam,” kata Nicke dalam video ucapan terima kasihnya kepada La Tofi School of Social Responsibility.

Menurut Nicke, upaya-upaya yang dilakukan Pertamina berupa pelestarian lingkungan hidup, rehabilitasi lahan serta menjaga keanekaragaman hayati telah sangat mendukung pertanian berkelanjutan. Sehingga sistem pangan sehat mengintegrasikan standar keberlanjutan dari rantai pasok pangan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Chairman La Tofi School of Social Responsibility serta tim penilai IGA 2024, atas penghargaan Eco Star Of The Year terhadap saya. Hal ini menambah semangat untuk terus memimpin perusahaan dengan mengedepankan aspek Environmental, Sosial & Governance (ESG) serta memberikan manfaat bagi banyak orang dan lingkungan hidup,” ucap Nicke.

Ancaman perubahan iklim menjadi konsentrasi utama dari kegiatan ini. Tindak lanjut penanganan perubahan iklim tersebut telah disahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) Untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Pembangunan Nasional.

Di tempat terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Perangin angin menjelaskan tentang Program Pelita Borneo. “Program Pengolahan Limbah Terpadu (PELITA) Borneo merupakan program yang diarahkan untuk mencapai tujuan SDG’s yang terkait dalam poin Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, Penanganan Perubahan Iklim, Ekosistem Lautan, dan Ekosistem Daratan,” jelas Chandra.

Sepanjang tahun 2023 kelompok ini telah memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar berupa Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme yang berasal dari limbah sampah organik, Pelatihan Pembuatan Eco-Brick yang memanfaatkan limbah anorganik dari kemasan plastik. Selain itu adanya Rumah Kreatif Pelita Borneo 38 menjadi pusat edukasi atau pembelajaran bagi masyarakat atau pelajar yang akan belajar pengelolaan limbah sampah rumah tangga.

Chandra juga menyampaikan terima kasih atas dukungan para pemangku kepentingan dalam pencapaian ini. “Keberhasilan ini merupakan bentuk kolaborasi yang baik dari semua pihak . Terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan yang diberikan. Serta seluruh Pekerja Pertamina yang tidak kenal lelah memberikan energi bagi masyarakatdan lingkungan,” ucap Chandra.

Sebagai informasi, IGA merupakan penghargaan yang diberikan oleh The La Tofi School of CSR kepada perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui berbagai ragam kreativitas atau kepada siapa saja yang dianggap berprestasi dan berjasa bagi lingkungan sekitar. Ajang penghargaan ini sudah terlaksana sejak tahun 2009.

“Semoga penghargaan ini dapat terus menumbuhkan semangat Kelompok dan Masyarakat untuk terus mengembangkan program pengelolaan lingkungan Pelita Borneo 38 ini. Agar kedepan semakin baik dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar dengan jangkauan yang lebih luas lagi” tutup Chandra.

Share.
Leave A Reply